Jumat, 30 Mei 2008

ribut 'e pak roy dan pak deddy

tiga hari yang lalu, saya tertarik dengan berita deddy corbuzier (bener gak ya nulisnya) yang mau bikin acara lagi untuk nebak berita dunia
selidik punya selidik, ternyata beliau panas tho dengan "analisis ilmiah" e pak roy mengenai trik yang dilakukannya lima tahun lalu
apa yang terbersit di benak saya, kejadian ini jadi begitu lucu.dan pak roy, siapa tho yang minta anda buat buka trik orang lain? lucu tenan tho melucuti trik orang dimana area trik itu menjadi salah satu harga diri nya?ow..ow..ow bagi saya sudah melewati batas kewenangannya. upps.. komentar ini cukup sampai disini saja
ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari ribut'e mereka bedua ini:
1.kasus lucut pelucutan (yang dalam bahasa pak deddy sebagai campur tangan, dalam bahasa pak roy memberi penjelasan ilmiah) paling tidak bisa membuat pak deddy untuk tertantang memberikan kreatifitas baru nya. ayo semangat!!
2. jangan pernah ikut campur urusannya orang, apalgi itu area yang berhubungan dengan mata pencaharian dan terutama harga diri. ikut campur kalo urusannya korupsi, trus komentar dan melucuti ya boleh, wong ini orang bikin kerjaan halal kok. ada kepuasan diri apa tho dari melucuti trik orang itu?
3.berbesar hati. bagi yang dilucuti,mencoba berbesar hati (tidak mudah memang, apalagi kalo saya yang dilucuti). itu tandanya kemampuan anda sungguh luar biasanya hingga ada orang lain yang ingin mencoba melakukannya seperti yang anda lakukan. percayalah, karena anda creator nya, maka anda akan selalu punya kreatifitas lebih darinya
4.satu permasalahan itu bisa ditinjau dari banyak sudut pandang. untuk melakukan suatu trik, ada berbagai sudut pandang, jadi apa yang dikatakan pak roy kan bukan berarti itu trik yang dilakukan oleh pak deddy juga.ya kalo mau bikin, ya bikin show sendiri..bikin yang lebih hebat. saya tidak merasa apa yang dikatakan pak roy itu salah dari sudut pandang ilmiah, tapi kalo dari sudut pandang etika, saya tidak menyarankan untuk dilakukan oleh orang lain. ibaratnya kan untuk nyelesein satu paket soal matematika, kita bisa ngerjain dari nomor urut 1 atau dari nomor urut terakhir untuk tujuan yang sama, nyelesein soal itu.
maka, sebelum berbicara, selain rasionalitas kita, ada hati nurani yang bisa ditanyakan dulu...

Tidak ada komentar: