Jumat, 09 Mei 2008

keputusan bersama...

saya dan suami memang terbiasa berdiskusi kalau menyangkut urusan keluarga
dan urusan pra keluarga (LHo???)

sebelum menikah, kami berdiskusi ttg kemungkinan kesulitan saya dalam bekerja kalau sudah berkeluarga...saya pun memutuskan, kamu maksudnya
setelah menikah, ketika dihadapkan pada tawaran bekerja di luar kota, dengan konsekuensi saya berpisah dengan suami, saya mikir beribu kali, dan melewatkan banyak kesempatan undangan...
tapi sungguh, saat ini rasanya tidak menyesal, karena arti bahagia lebih dari pekerjaan dan karir
ada hal-hal sederhana yang ngangenin saat berpisah
makan malem bareng, masak nasi goreng bareng, makan siang bareng (lho kok temanya makan semua???hehe)
dan hal sederhana itu menjadi pengisi kebahagiaan terbesar

saat ini, kami dihadapkan lagi pada perpisahan fisik ini
ayah harus memilih tempat kuliah terbaik, dan konsekuensinya kami harus berpisah
saat ini, saya sendiri merasa begitu "tak apa-apa"
ini bagian dari perjuangan kami untuk sampai di satu titik
asalkan pengorbanan kami semua ini worthed saja
meskipun bingung setengah hidup, sampai membuat bolak-balik saat mau tidur karena memikirkan sebaiknya sekolah dimana
saya berpikir bahwa ini adalah peluang yang harus ayah ambil
karena kebahagiaan untuk bersama bisa sementara ditunda
dan saya yakin penantian adalah saat indah untuk menunggu saatnya diberi anugerah
seperti ketika menunggu ramadhan tiba
seperti ketika menunggu waktu berbuka
seperti ketika menunggu lebaran tiba
dan ketika saatnya tiba, semua yang dijalankan dengan kerelaan dan keikhlasan menjadi kebahagiaan yang berlipat banyaknya..tak terukur

semoga bahagia itu segera tiba..

Tidak ada komentar: