Selasa, 24 Juni 2008

senangnya pulang...

alhamdulillah saya sampai juga di serang
meskipun rasanya udah basi pas nulis disini, soalnya udah seminggu lebih
terminologi pulang selalu saya pakai, kalo tidak, ibu saya *marah besar* protes, karena saya telah merasa jogja juga sebagai tempat pulang
ah, saya kan jadi senang malah, banyak tempat pulang
ketika pulang berkonotasi dengan kembali pada pangkuan, maka yang terasa hanya damai
tapi untuk pulang "sungguhan", saya belum berani
meskipun ada abah juga menanti disana..

Kamis, 12 Juni 2008

kontrol kualitas untuk produk bayi dan anak

siang ini secara gak sengaja saya liat berita mayangsari yang memasukan ibu nya ke salah satu rumah sakit di purwokerto
ini mengingatkan saya pada sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan kasus ini
tapi pada kasus botol susu chicco saffa sekitar lebih dari setahun lalu

ceritanya:
saya beli botol susu chicco tambahan untuk saffa yang baru usia 3/4 bulan untuk nyimpan ASI saya, kebetulan pemeras ASI saya juga mereknya chicco.
kebetulan di toko wijaya, langganan kami, hanya tinggal satu botol saja. maka suami saya yang waktu itu sendirian membelinya, terpaksa membelinya karena butuh
sampe rumah, saya heran karena botolnya kok cuma disegel sama wrap biasa yang biasa saya pake di dapur untuk makanan, biasanya sama segel plastik yang lebih kenceng dan dipres pabrik gitu. tapi saya pikir memang ada perubahan segel kali ya.

iseng-iseng suami saya liat ada kekusaman di bagian bawah botol
lha, saya pikir lagi, mungkin karena jatuh aja
setelah diamati lebih dekat, ealah, ternyata itu busakan (apa ya bahasa indo nya??) dari logo dan tulisan salah satu RS di purwokerto
bahaya banget kan? saya gak kebayang lho, botol sampah dan bekas gitu dijual di toko besar yang sudah punya banyak cabang. saya juga gak kebayang gimana sistem kontrol di distributor chicco maupun toko itu. dimana proses yang salah?
yang jelas setelah itu saya komplain dan diminta menunggu satu minggu untuk dapet botol yang baru
tapi tetep aja kejadian ini jadi titik penting untuk ngingetin saya dan ibu-ibu lain, bahwa kita bener-bener-bener harus waspada dan hati-hati memilihkan produk untuk anak kita..meskipun udah pake produk yang bermerek dan beli di toko yang "terpercaya" tetep aja kontrol kualitas bisa miss...
sebaiknya ibu menjadi kontrol kualitas yang paling ketat ya...

mahasiswa yang ini, mahasiswa yang itu

saya punya teman, saya memanggilnya mas abu
saya kagum padanya.penampilan sederhana, mau berteman dengan siapa saja, kerendahan hatinya. meskipun kadangkala, begitu rendahnya, beberapa orang mengesankan blio orang yang rendah diri
blio yang berasal dari tegal, suatu kali ketika ditanya darimana asalnya oleh salah seorang dosen, harus berputar-putar untuk mengatakan darimana asalnya. sehingga dosen itu mengatakan "tidak usah malu, ndak papa, bilang aja dari tegal, ndak ada yang perlu dipermalukan.."
apakah saat itu mas abu rendah diri, saya tidak tahu.....
kelebihan dalam dirinya, kecerdasannya, tidak didukung oleh support finanasial memadai, yang mengharuskan dirinya juga bekerja sambil kuliah, tapi dia tetap kuliah. melanjutkan penulisan skripsi dengan judul BERAT itu. luar biasa

suami saya punya mahasiswa. saya ketemu dengannya di salah satu toko komputer di jogjakarta. sudah 7 tahun belum lulus juga. kenapa?apa seperti mas abu?
ya..dia bekerja. apa bedanya dengan mas abu? dia tidak suka skripsi, tapi dia mau selesai..ada cara lain? oooh, pastinya ada. mau cara yang halal atau haram?
ah, dia pilih yang haram. yang diajak bersekongkol untuk meluluskannya dengan tujuan haram itu suami saya pula.
sebal betul suami saya ketika dalam sehari dia ditelpon untuk dimintai kerjasama dalam persekongkolan itu. liciknya, dia menyuruh sahabat dekat suami saya untuk meminta suami saya berbuat hina dina itu. pengecuttttt...
suami saya marah, entah marah pada yang mana
alasan tidak bisa skripsi sambil bekerja tidak masuk di akal siapapun, termasuk saya
saya punya mas abu yang begitu luar biasanya mengerjakan skripsinya
saya punya mbak rini yang sudah punya anak 2 dan sedang hamil, masih bersemangat mengerjakan skripsinya dengan cara halal
silahkan cari akal orang lain untuk bisa dimasuki sehingga skripsinya bisa kelar
tapi bukan akal suami saya, ndak usah bilang-bilang suami saya akal siapa yang berhasil dimasuki..itu urusan anda dengan Allah

"maka tolong menolonglah dalam kebajikan...."
smoga ini masih kuat kami pegang.amien

Selasa, 10 Juni 2008

saya sudah besar

apa karena saya bungsu?
maka tadi pagi ibu saya sekonyong-konyong telepon. apa yang hendak dibahas?
"fie jangan lupa, rumah diberesin ya sebelum berangkat, seprei diganti, dirapiin, jadi ntar yusuf pulang udah enak rumahnya, gak ruwet..."
"iya bu...biasanya juga gitu"
rumpi sana sini
"fie mungkin kalo gak naik pesawat, mendingan naik kereta aja bu.."
"oh iya, nanti dijemput aja ya..?"
"adduh bu, gak usah, ngerepotin semua orang..fie kan udah gede.."
ibu saya hanya tertawa-tawa
tertawa ingat bahwa saya sudah besar?
atau tertawa karena saya merasa sudah besar ya..hanya merasa?
ah...
jangan-jangan besok-besok saya pun begitu pada anak saya
kayaknya emang iya...:)

Senin, 09 Juni 2008

jadi posisi mahasiswa itu sebagai....

beberapa kasus belakangan ini yang datang pergi silih berganti, tak kenal lelah dan sepenuh daya upaya membuat saya bertanya sendiri, jadi posisi mahasiswa itu sebagai apa di kampus? ketika menghadapi satu situasi, terutama yang nggak ngenakin, tersersit dalam benak saya, saat ini posisi saya dimana ya? kok bisa ndak ditengok sama petugas admin nya? posisi saya dimana ya, kok ttd untuk revisi saya tertunda lama hanya karena dosen ke luar kota? atau posisi saya dimana ya, saat kadangkala "mereka" menggunakan nada yang nampaknya sulit diterima di telinga saya?
ada beberapa posisi yang mungkin bisa saya tempati :
1. customer
sebagai customer, mahasiswa ini kan seharusnya dilayani, ya toh? lha wong mahasiswa bayar mahal, ikut tes, dsb. masalah kemudian mereka menyatakan bahwa uang yang mahasiswa bayarkan untuk kuliah itu hanya mencukupi sedikit dan lebihnya kerja bakti atau bahwa subsidi dari pemerintah, itu kan bukan lagi urusan mahasiswa, apakah jadinya seperti mahasiswa memang mendapatkan setimpal dengan yang dibayarkannya. tapi toh mahasiswa di indonesia tidak punya pilihan banyak, dengan sistem pendidikan yang masih memilah-milah kualitas dari segi face validity aja. lha pindak kesana, yo pelayanannya sama, pindah ke situh, juga sama. halah...halah..
seperti teman saya yang batal ikut seleksi di tempat saya sekarang kuliah. apa gerangan?? setelah memperoleh berbagai informasi ttg pelayanannya, diitung-itung positip dan negatipnya. lha tapi apa teman saya itu punya banyak pilihan? kalau mau memilah berdasarkan face validity, maka program yang sama ini tersedia di 4 univ saja...pilihan sulit kan? dan 3 tempat lain itu juga belum tentu lebih baik pelayanannya. pada akhirnya kalo temen saya itu udah kepentok, ya udah pilih yang inih aja. sama kasusnya dengan teman seangkatan saya sekarang. dosennya gak rekomend untuk ambil program profesi di salah satu univ di SBY, karena dibilang seringkali banyak jam kosong. larilah dia ke sini. apa yang terjadi? kejadiannya sama seperti yang gak direkomen itu...heyalaah...
2. bawahan
kalo jadi bawahan, konteksnya kan mestinya ada struktur ya. lagian kalo mahasiswa jadi bawahannya admin ato bawahannya dosen, apa serta merta bisa diperlakukan dengan miris gitu? disudutkan gitu? healah...mahasiswa itu kan udah melebihi tahap operasional konkret ya? ato memang pendidikan ini didisain untuk memberhentikan mahasiswa di tahapan itu ya?
healah, wong tren nya udah transformasional leadership kok, masih pake tipe pemimpin X, jadinya ya begini ini...lha teori ne di kelas ndak kepake tho yo?
3. rekan sejawat, teman untuk sama-sama tumbuh
indah kan kalo begini. mahasiswa cukup dewasa dan patut dihormati dengan dipanggil "anda" bukan "kamu". mahasiswa cukup dewasa untuk diajak dialog. ahhh...pasti bapak ibu paham konsep asertif kan...eiittts asertif lho, bukan galak, bukan nyela, bukan kalimat sinistik, sarkastik...mahasiwa kadangkala lebih tahu, meskipun mungkin banyak tidak tahu :), jadi mbok nyuwun tulung diberlakukan dialog setara..diskusi menarik saya dengan seorang dosen dari ilmu lain di univ ini, yang mengeluhkan belum tumbuhnya kebebasan akademik disini..dan itu yang mengekang mahasiswa untuk menumbuhkan ide cemerlangnya. "anda harus punya referensi jurnal asing..." begitu saya cerita padanya. beliau yang notabene dari ilmu eksak sempat bilang "lha padahal kan nggak bisa begitu, perilaku dengan culture kita kan beda" SETUJU..tapi gimana lagi?? "ah gawat kalau banyak orang cari aman.." *iya pak, seperti saya*
dengan helaan nafas yang sudah tertahan seminggu, saya bilang "ya, gak ada pilihan pak, masalah biaya gak bisa kompromi dengan idealisme kebebasan itu. kelelahan untuk menantang culture yang sudah menjadi peraturan resmi"

Maka, para mahasiswa, begitu anda mendapatkan perilaku "menyenangkan" atau "tidak menyenangkan" pastikan dimana peran dan posisi anda pada situasi itu. salah tafsir bisa bikin geer ato malah sakit hati..

Kamis, 05 Juni 2008

batal lagi...

ibu saya sudah menunggu kedatangan saya dengan harap-harap cemas *emang segitunya ya??*
makanya saya sedih banget tiap kali harus ngasih tahu gak jadi dateng lagi, atau telat lagi..sampai ibu saya tanya "jadinya kapan nih???"
kedatangan saya seringkali jadi momen yang ditunggu ibu. soalnya saya yang paling jauh dari enam anaknya. udah bungsu, jauh pula, gitu kata beliau. dulu saya inget banget sebelum beneran punya rencana nikah sama ayahnya, ipar saya bilang "jangan jauh-jauh lho fie, malah kayak mutusin silaturahmi..."
soalnya awalnya memang saya yang diharapkan untuk nemenin ibu yang udah sendirian setelah ditinggal abah tahun 2002. tapi takdir Allah menentukan saya harus tinggal di jogja, yang jauhnya gak ketulungan dari serang. sebetulnya gak jauh banget, tapi karena ibu saya back pain, yang menyulitkannya untuk duduk, maka belum pernah sekalipun blio bisa menengok saya disini, maka saya saja yang seringkali pulang. dulu pas belum punya saffa bisa sampe 6 kali setahun, kalo sekarang mah, karena mesti boyongan, jadi didiskon 2-3 kali aja setahun.

minggu ini sebetulnya rencana final saya, yang hampir pasti jadi..jadi..dan jadi
tapi apa daya, ayah kena masuk angin parah mulai dari hari IELT nya itu...saffa malah ikutan pake masuk angin...setelah itu kerjaan ayah minggu ini sampai senin malah tambah banyak yang bikin blio pulang-pergi luar kota (padahal cuma dari jogja ke bantul ya??hehe gayanya luar kota..)

maka, dengan penuh penyesalan, lagi lagi saya mesti mengabarkan ini ke ibu saya
sedih...

Rabu, 04 Juni 2008

ketep pass, "harus" dikunjungi


IMG_0271
Originally uploaded by ufi yusuf
ini merupakan tempat asik banget untuk dikunjungi di daerah magelang
kalau tanya dimana tempatnya? maka saya akan menjawab "monggo diliat di peta aja ya" saya sense of direction nya parah sangat, kalau skalanya pake likert 1-5, dari sehat-parah, maka skala saya 5,5 hehe

apa yang bisa didapet disana? UDARA SEGAR jelas
selain itu pemandangan yang indah, sambil maem jagung bakar merupakan aktifitas yang gak boleh dilewatin
selain pemandangan indah itu, ada juga volcano theater (sayangnya 2x kesana saya gak sempet masuk)
sepanjang perjalanan kesana, ada juga orang jualan taneman, sayuran "aneh", maka yang suka taneman, jadi kayak surga aja
eittt...disana juga ada teropong yang bisa dipake untuk ngeliat pemandangan di sekitar
pemandangan apa yang bisa dilihat?perpaduan, pernikahan, atau apalah antara gunung merapi dan merbabu, yang kalo lagi cerah-rah-rah (gak berkabut), maka bisa diliat dengan jelas..indah sungguh

kalau ke ketep dari arah jogja, jangan lupa mampir di rumah makan cinde laras
dimana itu? emmm...pokoe dari jogja, sebelah kiri jalan..bentar ya tak tanyain ayah dulu
disana menunya unik (menurut saya lho ya..). jarang-jarang kan anda menemukan menu telur ikan (sedepppp), ikan wader dan udang sungai kecil-kecil, ditambah pake sambal terasinya yang sedep atau pake bumbu pecelnya yang uenak tenan
saya rela melakukan perjalanan jauh jogja-magelang cuma mau makan disini..sungguh!!

terobsesi teori konspirasi

traveler melecutkan kembali minat teori konspirasi setelah sempat meredam karena sudah terlalu lama berhenti membaca da vinci code

bulan ini beberapa kejadian di negeri ini melecutkan pemikiran teori itu
seperti yang sebelumnya saya tulis disini
1. kasus yang masih hangat adalah munarman
sederhana saja pemikiran saya. beberapa informasi menyebutkan sepak terjang blio di negeri ini. marilah sebelumnya saya mengajak anda untuk berpikir SEMPIT-seSEMPITsempitnya. sehingga FPI atau LPI kita simpan di sisi kontra-demokrasi, karena "kebrutalan"nya di beberapa kejadian. maka bagi saya ,munarman yang merupakan mantan anggota LBH dan KONTRAS (yang dengan pikiran sempit seSEMPITsempitnya kita letakan di organisasi pro demokrasi. maka ada tanda tanya besar sebanyak 100X yang mengikuti dibelakangnya. kenapa idalisme munarman bisa berubah begitu jauhnya?apa?
apakah memang ada masukan ideologi dan brainwash yang begitu hebatnya sehingga bisa mengubah idealisme seorang yang dianggap kuat idealismenya yang telah mengakar selama bertahun-tahun? atau apakah yang dulu dia kerjakan hanya tuntutan tugas saja yang bertentangan dengan idealismenya? ataukah idealismenya yang dulu itu yang terus mengakar kuat, membuat dia melakukan sesuatu dengan memasukan dirinya di dalam organiasi kontra-demokrasi itu?dan lihat akibat masuknya beliau di organisasi itu saat ini. akibat meluas, lebih luas akibatnya dari sepakterjang FPI di masa lalu.

2. kasus blue energy
hilangnya pak joko membuat saya merefresh lagi tentang teori konspirasi itu. pemikiran saya ada disini

ah, manusia memang sebegitu pintar dan luar biasanya kan??

saya, kaktus dan bicara

saya marah
kaktus saya kok tidak tumbuh
saya marah
halaman rumah saya begitu kering
saya marah
hujan tidak sempat mampir di halaman rumah saya

saya takut
hujan yang kan datang begitu derasnya
sampai menyesali permohonan saya

ah sudah saatnya
saya bicara
hujan yang begitu deraskah?
uaa pada awalnya
tapi tidak lama
setelah itu langit begitu cerahnya
halaman saya telah terbasahi
semoga kaktus saya segera tumbuh

050608-bicara dengan sungguh2 dan benar

Selasa, 03 Juni 2008

arti ayah=abah=bapak=apapun anda memanggilnya

saya mungkin termasuk ibu yang memendam rasa iri hati. gimana gak, kak saffa lebih lancar, fasih, dan seringkali memanggil AYAH ketimbang IBU. mencoba bercermin, mungkin karena saya galak kali ya, jadi saffa lebih suka panggil AYAH nya ketimbang IBU nya
maka, di setiap tangisannya, yang dipanggil AYAH, bukan IBU
saya ndak bisa kebayang bila suatu hari nanti, keluarga kami harus menjalani SLJJ, maksudnya hubungan jarak jauh, dan kalau kebiasaan menangis memanggil ayah ini berlanjut, maka yang akan menangis tidak hanya saffa sendirian, pasti saya temani...sisi kenlongsoan keluarga SLJJ

tapi ke-iri-an saya ini membawa saya pada kenangan mengenai abah
untuk beberapa hal, saya tahu harus mengadu dan meminta kepada blio
tahun ajaran baru : kebagian abah yang beliin buku dan peralatan tulis
jamannya maen karet untuk lompat, saya minta ke abah, habis ditegur ibu terus gara-gara karet di dapur bablas
jamannya maen bekel, maka abah membelikan saya beberapa set bekel, mulai dari bola paling gede sampe bola paling kecil
bahkan ketika saya dan abah ditinggal ibu yang lagi ada acara ngumpul2 bareng ibu2 selama seminggu, abah mengajak saya ke dufan, tempat yang dia tidak suka sama sekali, dan beliau menunggui saya di parkiran saja dengan supir

kalau saya ditanya arti abah, maka saya hanya akan menangis, tanpa bisa menjelaskannya dengan kata-kata
mungkin itu pula yang dirasakan saffa kepada ayah
kalau saya ditanya arti abah
saya akan mengingat parfum khas nya saat shalat, percikan air wudhunya, doa-nya di ubun-ubun saya, dan air doanya yang selalu saya minta untuk kelancaran studi saya
kalau saya ditanya arti abah
saya akan mengingat lelucon lucunya mengenai angka IP pertama yang saya dapat
angka yang bahkan tidak sempat saya persembahkan--atas pembuktian ketidaksia-siaan kerelaan beliau melepas saya ke jogja--karena blio lebih dahulu dipanggil Allah
kalau saya ditanya arti abah
maka jawabnya hanyalah mengenai darah yang mengalir deras dalam tubuh saya
darah yang membawa pesan dan warning di setiap langkah saya
darah yang membantu nurani saya mengenali kebaikan dan keburukan yang saya ambil

saya kangen abah..

Senin, 02 Juni 2008

men sana in corpore sano (bener gak tulisan'e?)

dua hari belakangan ini kondisi kesehatan keluarga kami tak beres sangat
saffa yang tiga hari lalu makan es krim tanpa sepengetahuan saya mendadak sariawan, badannya panas, plus sedikit diare ringan
ayah sudah 4 hari menderita nyeri otot tak jelas ujung pangkal, hingga mual yang jelas ujung pangkal

saya ingat betul ketika akan menghadapi ujian komprehensif, seperti biasa, saya muaaaal (ini adalah reaksi stress saya). lalu ayah berkata : "yaa diusahain jgn tertekan gitu dong bum, berpikir positif" begitu tips ayah pada saya
maka empat hari terakhir ini adalah pembuktian dari kata mutiara "memang psikologi untuk anda, bukan untuk saya" kalau kata mutiara ini tidak tepat untuk ayah yang orang elektro, maka mungkin yang berikut ini lebih tepat "berbicara itu lebih mudah daripada melakukan"

tanggal 30-31 Mei adalah saat mendebarkan dan menentukan dalam sejarah akademis ayah. bagaimana tidak? itu adalah ujian IELT untuk memperbaiki nilainya yang lalu untuk bisa tembus lanjut kul. sampai sebegitu menekan perasaannya, maka mulailah ayah sakit otot. dan dalam dua hari itu, perutnya mual, serasa ingin muntah, dan berlangsung hingga hari ini!! mari kita hitung: 30-31-1-2 ...4 hari. lebih fantastis dari stres saya. pasalnya mungkin karena nilai IELT nya gak bisa diketahui langsung, beda dengan saya yang bisa tahu langsung hasil ujian komprehensif saya
maka, begitu menyadari hal ini, saya pun tersenyum simpul,sedikit manis, sedikit asam..mengingat pesan dan kesannya saat saya mual dulu.
maka bergumamlah ayah "ayah ini sakit jiwa dan raga"
maka, saya menyimpulkan dengan semena-mena : memang terbalik pepatah yang selama ini beredar itu "men sana in corpore sano" lha dia bilang di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. dalam kasus ini, maka pepatah itu menjadi "men sano in corpore sana" di dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat..
ah lagi-lagi, seberapa mapan pun pepatah itu, coba pikirkan kembali...

Minggu, 01 Juni 2008

Ini cerita tentang kupu-kupu di kamarku….

Ini cerita tentang kupu-kupu di kamarku….

Sudah berkali-kali
Dan kejadiannya selalu berbeda.......
Ketika aku menemukan suatu benda asing terbang….
Bagian diriku takut…bukan karena imajinasi menyatakan itu makhluk asing….tapi karena aku pikir itu menggigit…mengancam…
Ketika kusadari bagian indahnya…
Baru kuyakini ada sesuatu yang baik akan datang…
Dia terbang, entah mencari apa….aku terpesona............
Meyakini tiap bagian tubuh dan jiwanya adalah keindahan alamiah...

Suatu saat.....
Aku tersadar...
Dia terperangkap dalam kamarku...aku terperangkap dalam pesonanya..
Keduanya sulit melepaskan diri....
Aku terperangkap dalam bayangan kebaikan yang akan aku dapat
bila dia terus bersamaku...
Sementara.....
Dia terperangkap, terkurung dalam ruang, yang entah dia sadar atau tidak besarnya hanya 3x4.....sementara diluar...luas....
Aku ingin dia tinggal selalu....memberikan harapan kebaikan, tapi dia, aku tidak pernah tahu, apakah keinginannya sama denganku....
Tapi kemudian aku ragu...
karena suatu hari aku menemukan kupu-kupu mati di kamarku...
Aku tidak pernah tau....Itu karena proses alamiah, atau proses percepatan karena keberadaannya
Berikutnya...ketika aku sedih, meyapunya keluar dari kamarku...
Kembali terbersit...apakah dia bahagia mati dikamarku....
Itu keinginannya ataukah sebuah keterpaksaan karena terperangkap....

21 maret 2003.....sesuatu yg terlintas...

surat untuk sahabat

Sahabat, teman, pren, bahkan mungkin geng
...apapun nama yang kita tempelkan dulu pada diri sebagai kita
sahabat, teman, pren, bahkan mungkin geng
...apapun nama yang dulu ditempelkan pada orang pada diri sebagai kita

tapi diri memang diri...diri bukan kita....
diri terkadang tidak bisa selamanya menjadi kita...
tapi kita tetap tersimpan rapi dalam tempat tersendiri dalam diri

ketika segalanya bermula...kadangkala kita tidak pernah sadar
mulai kapan, karena apa, mengapa...
sampai prosesnya berjalan...entah lambat atau cepat...

ketika segalanya berjalan...kadangkala kita tidak pernah sadar
seberapa indah, seberapa lama...
semuanya berjalan begitu saja...
kalian yang membuat fie bangga...

ketika segalanya seakan berakhir sebelum akhir...
baru kita sadar, kenapa...mengapa....
meskipun tetap ada ketidakmengertian dan ketidakmenerimaan
bukan karena ego, bukan karena kecewa, bukan karena marah
tapi hingga akhir menjelang akhir, atau saatnya berakhir...
diri telah menemukan diri pada diri...
dan memang sudah saatnya diri menemukan diri...

asiknya punya banyak sodara...

perbedaan pendapat saya mengenai anak yang bisa juga diliat disini
membawa analisis baru, meskipun tidak serta merta mengubah keputusan saya untuk mengikuti program pemerintah 2 anak saja cukupppp, bolehlah kasih bonus 1..:)

sore ini saya tergelitik untuk memikirkan asiknya punya banyak sodara setelah salah satu kakak kirim sms:
"fie yan dulu nana bawain itu boks bayi ato kereta ya. boks nya teh udah hancur. teh um mau beli tapi sayang.."
"kemaren yang dikasih dua-duanya teh. mau dibawain sekalian fie pulang, ato kalo buru2, ntar dikirim aja gimana?
"oh ya, ntar tanyain ka wazin dulu"

saya jadi teringat-ingat perjalanan saya sebagai anak bungsu (cieee)
1. dulu ketika pertama kali memakai jilbab, maka jilbab dan pakaian merupakan pakaian turunan dari teteh, karena saya belum banyak punya baju yang pantas
2. teh juga biasa untuk menurunkan pernak-pernik lain, seperti tas, sepatu, dll...asssikk kan?
3. saat hamil, juga baju turunan dari teteh-teteh
4. saat ayah saya berpulang, maka yang bahu membahu untuk menyekolahkan saya hingga lulus adalah kakak-kakak saya
5. saat hendak melahirkan, banyak kiriman baju, boks, mainan dan kereta bayi untuk saffa
6. saya punya banyak pilihan subjek bercerita untuk cerita-cerita tertentu. misalnya untuk tema A saya pilih teteh B. untuk tema B saya pilih teteh C. begitu juga dengan bertanya, karena mereka masing-masing punya keahlian sendiri-sendiri

tapi ini teteeeeup tidak jadi pertimbangan saya untuk menerima tawaran ayah memiliki anak 5. karena eh karena, posisi saya kan sekarang bukan anak bungsu (yang banyak dapet asik asik) tapi jadi orangtua...maka dua anak aja ya...bonus satu ndak apa-apa deeeh....