Kamis, 15 Oktober 2009

pembeli adalah raja?


saya itu kemarin bete
apa sebab bu? masih ada kudeta masal kah?
bukan, kemaren saya "dimarahi" penjaga toko
saya, sebagai pembeli, yang merasa menjadi raja ini
jadi bete
untungnya, saya gak bisa ngomel pake bahasa inggris, jadi cuma mesem2 *waguuu*

alkisah, saya kan ndak bawa recycle bag itu
berhubung berat nian, saya minta dobel kantong
then..
dia bilang "lain kali bawa tas mu sendiri, kalo lain kali anda minta lagi saya charge --- sen"
trus saya bilang "kalau saya harus bayar, saya akan bayar, berapa?" berhubung dia ngomongnya cepet banget
trus dia berlalu pergi sambil bilang "it's okay"
saya melongo, merenungi nasib *hallah berlebihan*
pinginnya bisa marah jg..tp berhubung bahasa inggris saya aneh, bisa jadi saya malah ngelucu
lagian, hajat hidup saya ada di toko itu, ahahaha
ini bukan yang pertama saya berbicara dengannya, dan wajahnya selalu begitu
padahal saya yakin lho
kulit putih dan mata sipit nya yang membuatnya cantik akan semakin nampak cantik kalo tersenyum ramah
apa yang salah ya?
tpi setiap ke toko itu, aroma tak ramah lah yang seringkali saya temui, meskipun tidak dalam bahasa verbal

cerita lain lagi ketika saya ke toko souvenir di jalan kaliurang, jogja
saya minta varian batik yang saya suka motif nya
trus mas nya bilang "ndak ada mba, lagian saya sibuk banget"
saya njawab "lha ya udah kalo gak ada, lagi rame banget sih ya mas"
"iya, coba ya mba bayangin, rame begini, ini yang punya juga nggak nambah pegawai, pusing saya"
hehehehe, malah curhat
"ya bilang gih sana sama HRD nya, jangan marah2 ke konsumen"
"gak ah, nanti saya kena apa2 lagi"
"eh, saya ada kenal HRD nya, kenal bu itu?"
dan si mas pun berhenti bicara..qiqiqiqiqi *saya lagi mikir, kenalan saya itu kerja disitu apa bukan ya, trus bagian HRD apa bukan ya?*

kemaren begitu pulang, saya cerita sama suami, sampe akhirnya saya bilang
"kesian ya itu orang2, mereka seharian pasang tampang bete..mgkn karena sebel dengan pekerjaannya..ndak punya daya untuk nyalurin kesiapapun, jadi kita deh yang kena"

jaman sekarang, toko rame2 bikin konsep mystery shopper buat meriksa layanan karyawannya
tapiiii....
apa mereka mikirin juga ya..mereka udah bikin hepi karyawannya belom
lah, kalo karyawannya terus yang disalahin, kan kesian juga
padahal, masalah tidak ramah kan bukan cuma masalah orang per-orang aja, mgkn jg masalah sistemik

saya sih biasanya hobi ngegodain pelayan yang gak ramah
duluuu
pas di bringarjo, ada pelayan toko kerudung, galaknya aje gile
trus saya bilang "duh mbak, jangan galak2, coba deh senyum, mbak cantiiiiikkkk deh" sambil senyum2 genit
trus dia senyum gak fie?
kayaknya sih senyum deh, sedikit
tapi habis itu dia bilang ke temen saya
"mbak, itu temennya aneh banget sih" ahahahahaha

saya mau nyoba ah ke mbak cantik di china town itu
ada yang bisa bantu basa enggrisnya?
tapii, kira2, saya bisa dimusuhin orang satu china town gak ya..hehehehe *gak jadi eksperimen*

pic :http://www.blavish.com/wp-content/uploads/2006/03/Personal%20Shopper.gif

dan ketika kita tiba di masa itu


namanya betty..
saya mengenal nya 1 bulan lalu, saat seperti biasa saya mengantar junk mail pagi
merasa ada "kedekatan" karena anaknya di jakarta, dan saya orang indonesia
dua kali dia "mencegat" saya di depan pintu rumahnya
di cegatan terakhir nya, dia memeluk saya 2 kali
saya kok mau nangis ya

usianya 82 tahun
punya tiga anak..satu di jakarta, kedua di darwin dan si bungsu di tazmania
trus dia sama siapa?
sendiri..ya sendiri

entahlah
saya merasa seperti jelmaan anak2 nya
yang pergi jauh sementara orangtuanya tinggal sendiri
dia persis ibu saya
--tidak dalam bentuk wajah yang bule ya
gak mgkn kan ibu saya bule sementara saya gosong begini
ibu saya punya anak 6--
dan bliau skrg tinggal sendiri--meskipun tidak seekstrim betty yang anaknya jauhnya banget2

minggu lalu saat saya bertemu betty
saya bisa merasakan kebanggaannya
saat kami memutari rumahnya, menunjukan foto keluarganya, dan souvenir2 yang dibawa anak2nya dari berbagai belahan dunia
saya bilang padanya
pasti dia begitu bangga anaknya telah mampu berdiri sendiri
sungguh saya tidak berani bertanya
apakah sepi harinya
apakah sebahagia itu pada kenyataannya

saya yang masih muda ini mgkn bisa saja berbicara seperti itu
saya masih punya suami di samping saya
anak saya masih dikeloni
entahlah
sungguh saya tidak tahu
bahkan mgkn pada ibu pun saya tak berani bertanya
saya hanya bisa merasakan rindunya
ketika saya menginjakan kaki di rumah
kami berpelukan, dan selalu.. saya menangis
setelah itu saya memilih menunda mandi dan menghabiskan waktu ngobrol dengan beliau
beda rasanya, hanya lewat telpon dengan merasakan langsung tatapan dan rasa yang ada di matanya

entahlah
ibu pernah bilang "semua akan mengalami masa itu, menua, dan sendiri"
kadang saya takut untuk sampai ke masa itu
kadang saya sendiri ngeri mbayangin sedihnya ibu saya saat awal2 ditinggal abah
itu sebabnya saya dan suami sering berebut meninggal duluan
atau malah mengajaknya meninggal bersama *romantis apa serem ya*

entahlah
saya sungguh-sungguh tidak tahu
saya hanya berharap ALLAH meminjamkan kebijakannya pada saya saat tua nanti

pic : http://intelligenttravel.typepad.com/photos/uncategorized/2007/11/30/road_studs_2.jpg

mengenali rasa benci


Temans, seperti apakah rasanya benci?
Saya sudah lama tak mengenalinya.
Sejak orang yang paling saya cinta tersakiti,
dan justru persediaan maafnya berlebih.

Saya hanya tahu, setiap pagi saya bangun,
sesak dada saya mengingatnya.
mungkin seperti itu.

Seperti itukah rasanya benci?
Saat darah dan persaudaraan terkalahkan.
Saat berbagai kenangan bertumbuh dan bercengkrama dalam persahabatan terputuskan.

Seperti itukah bentuk nyata benci?
Menghapus nama dari friendlist,
mengganti nomor handphone,
berhenti berbicara,
atau justru tak dapat menahan kata yang tak lagi indah didengar telinga
cara yang jitu untuk menghapus benci
atau menunjukan benci

Sayang sekali, kadangkala saya tidak paham
Beberapa orang ada pada posisi yang "dianggap" salah
Hingga hanya karena darah yang mengalir padanya
Maka, mengalir pula kebencian padanya

Terkadang, saya itu seperti orang yang mati rasa
Rasanya saya pribadi sudah lamaaaa sekali tidak tersakiti
Kecuali ada yang menyakiti orang-orang tercinta saya
Atau mungkin saya ada di posisi sebaliknya?
Maaf..

*Baru menyadari setelah pagi ini jogging keliling fesbuk dan menemukan beberapa benci terserak

pic : http://www.sfsu.edu/~ohr/noindex/images/no_hate.jpg

Minggu, 04 Oktober 2009

saya dan yang mereka sebuat puppy


kemaren sore
memegang tas belanja yang ketumpahan bihun goreng dengan aroma semerbak ayam goreng
tiba-tiba langkah saya terhenti
kesandung ya bu?
bukan, di sebrang lapangan, anjing besar hampir setinggi dada saya (catat : tinggi saya emang cuma 157 sih)
bulu hitam putih, wajahya mirip wolf (yang ini multiinterpretasi, karena ayah bilang, mirip kambing..ada yang bisa menjelaskan kemiripan kambing dengan wolf mungkin?)
nah itu anjing "lucu" mendekati kami, mengendus-endus
sementara saya keringet dingin, saffa mah asik aja makan snack nya, padahal itu anjing udah pake njilat2 stroller nya
dan berlari lah dua orang pemiliknya mendekati
(jadi inilah inti dari terjemahan bebas yang mereka katakan pada kami)
"halo..ndak papa kok..umurnya baru aja...(emm,,saya lupa terjemahan angka enggris karena saking takutnya)..dia hanya mau say hello aja kok..dia ndak berbahaya, sama seperti puppy yang lain"
dan saya ngapain?
saya cuma senyum2 merasa semua baik2 aja (maunya bawa kaca lihat jenis senyum saya saat itu, pasti ndak ada cantiknya sama sekali)..padahal saya udah hampir lari terbirit2, kalo gak inget itu anjing pasti makin ngejar dan separuh daging saya mgkn dikoyaknya..
saya cuma mikir?
puppy?
saya mbayangin puppy dengan warning "dangerous dog" di depan rumah
trus pagar rumah itu terbuka
trus saya yang lagi melakukan tugas mulia mencari sesuap nasi, dikejar2
saya cm lagi mikir logika nya pemerintah sini yang gak ngebolehin doggy unleash kalo lagi di area umum
jadi, selucu2nya puppy itu kan berarti emang bisa ada potensi bahaya untuk orang lain kan ya
entahlah, mgkn kalau ada yang bisa membantu saya memahami logika di balik peraturan itu

puppy..
sama seperti kucing2 di indo dan mgkn ayam peliharaan kan?
nah, sodara2, cuma masalahnya, jangankan anjing berwajah indo wolf-kambing itu, apalagi puppy yang brjudul dangerous dog itu
sama kucing dan ayam pun saya milih ndak terlalu punya kedeketan berlebihan
ayam itu pernah matok kaki saya yang jelas2 lagi terluka..apa gak sekejam ortu nya ari hanggara tuh ayam
dan saya gak tahan liat taring nya kucing
satu-satu nya hewan yang bisa dekat dengan saya adalah siamang
ya mgkn, karena sebagai manusia, saya merasa punya "kedekatan" batin dengannya
hehehhe

nah, jadi...
berhubung disini banyak sekali yang punya puppy anjing
saya itu seperti di-desentisisasi sistematis (bener ndak ya..)
cm masalahnya, itu terapi kok ya ndak bisa nyembuhin takut saya
adakah terapi lain?

*penting banget gak sih nih tulisan* :D

pagi


emak, kakak mau permen.."
"iya nak, besok pagi ya"
"kapan itu pagi mak"
"saat matahari datang nak"

"mak, ini sudah pagi, matahari itu sudah datang"
"sudah nak, terdengarkah bunyi loncengnya, tanda kaki emak harus bertemu embun"
"mak, apa itu embun?"
"hanya ada di pagi, kaki emak sangat suka, meskipun tidak dengan roda alat kerja emak, bikin susah..warnanya bening..seperti mata kakak..kakak cantik sekali"

"mak, apa pagi ini matahari tidak datang?"
"tidak nak, matahari hanya sedang bersembunyi di balik awan"
"lalu, embun kemana mak?"
"mgkn semakin banyak di luar, semakin bening seperti jernih matamu"

dan di tanah merah basah
"bapak, kakak mau bertanya tentang matahari boleh?"
"iya nak?"
"apa yang terjadi kalau matahari tidak datang"
"kiamat, nak"
"apa itu kiamat bapak?"
"akhir dunia"
"embun masih ada saat itu bapak?
"emm..mgkn tidak, nak"

"bapak, emak itu seperti matahari"
"oh ya?"
"ya.."
"tapi mgkn besok pagi dan selanjutnya, emak tidak akan pulang.."
"berarti kiamat bapak?"

kadang saya lupa sudah menjadi orangtua, seringkali bersikap hanya sebagai KAKAK (thanks for remind me, ayah)
teringat sebuah tulisan--yang saya juga lupa--..mgkn kita tidak pernah sadar, bagi anak, orangtua adalah seluruh dunianya..

"adu argumen" gaya anak 2.5 tahun


saya udah ndak bisa mbayangin lagi
saffa dulu cuma bisa eok..eok..
trus dia cuma bisa bilang bubu..yah
sekarang dia sudah pandai beradu argumen
*tepuk jidat*

mengamati dia tumbuh menjadi kegiatan yang menarik
saya suka tertawa-tawa sama ayahnya
sebagai orangtua
bahkan kami kadangkala tidak sadar kapan perubahan itu terjadi
seringkali dia tumbuh dan berkembang lebih cepat dari yang kita sadari

saya tepuk jidat setiap kali mendengarnya mulai berargumentasi
tertawa-tawa sambil ditahan, habis kalo ngakak kadang ndak tega melihat wajahnya yang serius

"yah, tolong pegangin coklatnya ya" saffa terbiasa manja kalau ayahnya pulang dari kuliah
"lha, ini ayah mau kerja lagi kak"
"iya, gak papa, pegangnya pake tangan kiri, ayah kerja pake yang kanan"
"lha, ayah kan ngetik nya pake dua tangan"
1 kali jidat ditepuk

berikutnya, jidat saya lagi-lagi kena getahnya
"bu, kakak mau punya baby"
"emang kakak mau punya berapa?"
"1 aja..ehh..2..3..4.."
"lha banyak amat, gak ah, ntar susah gendongnya"
"gak bu, ibu gendong bayi yang laki-laki, kakak gendong bayi yang perempuan, gituuu..."

jadi, jidat saya sudah 2 kali kena tepuk..berikutnya bonus tepukan lagi di jidat
"duh kak, jangan deket2 ibu nyetrika dong"
"iya ya bu, ntar panas ya"
"iya, ntar tangan kakak sakit lho..gih sana.."
"nggak ibu, ini kakak jagain setrikanya supaya gak jatoh" sambil memegang bagian belakang setrika, lalu melanjutkan bicaranya
"tuh kan, yang ini gak panas"

tapi lagi-lagi jidat saya kayaknya mesti dapet tepukan lagi
jadi, saffa itu paling takut belanja kepiting, pake alasan dia masih kecil, jadi ndak mau pegang kepitingnya
"bu..skrg kakak udah besar"
"iya..udaah bukan baby lagi kan..berarti ntar kalau kita beli kepiting, kakak yang pegang ya?"
"emmm..ibu aja..ibu kan juga udah besar"

:D

*pagi-pagi disela si kriwil yang baru bangun tidur nanyain ayahnya

otot, otak dan doa


baru saja saya sampai di sini
ayah bilang "hayo bu, kita sekola bareng disini"
"mau sih yah, tapi boleh gak ibu istirahatin otak dulu sebentar"
beberapa hari kemudian, saya bilang lagi
"yah, bum kok beberapa hari ini menikmati ya melakukan aktifitas RT, memasak, menyetrika, dkk, tanpa memikirkan apa-apa"
lalu tangan si ayah meluncur begitu saja di atas kepala saya dan dia hanya bilang
"wuuuuuu"
saya pun hanya tertawa tergelak

itu beberapa bulan lalu
kemudian ALLAH memberi saya rejeki dengan mengoptimalkan otot saya
melipat, mengantar brosur
sungguh, sebagai pekerja yang memiliki loyalitas tinggi *halllah..apaan tho ndak nyambung*
saya menikmati pekerjaan ini
kebayang ndak ya
dengan standar pendapatan jauuuh di atas asisten RT di indonesia, bekerja hanya 3 hari seminggu, paling sehari sekitar 4-5 jam
bagian mana yang tidak saya nikmati
apalagi dengan pernyataan saya sebulan sebelumnya
otak saya bekerja single tasking *hallah..apa ini antonim dari multitasking??* hehehe

tapi serius, pekerjaan ini memberi saya kesempatan untuk banyak berpikir
berpikir sama melamun kadangkala beda tipis kan ya
apa yang saya cari
kemana saya cari
pernah juga saya berpikir iinilah titik dimana saya betul-betul menjadi perpanjangan tangan kapitalis itu

berjalan waktu
saya mulai meralat pernyataan saya
membela diri bahwa yang waktu itu kan bukan doa
trus saya berdoa sama ALLAH
"ALLAH, saya mungkin sedikit inkonsisten, boleh gak saya pakai otak saya lagi dengan optimal, kesian dia, istirahat terlalu lama, takut ngambek"
"trus ya ALLAH, kalau boleh, entah gimana caranya, gimana ya supaya walaupun saya kerja sama kapitalis, tapi saya bisa membawa manfaat bagi banyak orang"

eeeuugh dasar manusia
eh, kok ngajak manusia-manusia lain
eeeeugh dasar ufi...

ingatan yang tersisa


Begitu punya saffa, apalagi sudah beranjak semakin besar..video lama rasanya berputar semakin lancar
Dalam beberapa hal saya, dia mirip betul dengan saya
Menguatkan ingatan-ingatan yang hampir terhapus dan kembali menebali cetakannya

Saya itu cucu yang kejam
Saya masih ingat betul waktu bunde (nenek) saya sakit dan saya takut masuk ke kamarnya. Entah kenapa, saya takut memasuki kamar yang remang dengan kelambu di tempat tidur yang biasanya juga saya main di dalamnya. Tidak lama dari itu bunde meninggal. Dengan kursi biru kebesaran saya, sambil bermain-main di teras, tetangga saya lewat “duh, ufi udah gak punya nenek lagi ya...”.lalu dengan kejamnya saya menjawab “gak papa, masih banyak kok nenek lain, bisa beli di pasar”

Saya merasa ndak perlu olahraga
Ketika kecil, saya itu suka berkeringat berlebihan, sering kepanasan di saat orang lain kedinginan. Makanya, pakaian rutin saya seringkali kaos singlet dan daster..

Saya itu memang ekshibisionis dari kecil
Jadi, kalau saya sekarang ini narsis dan ekshibisionis, tolong dimaklumi. Saya suka sekali menyanyi, menari dan membaca puisi. Jadi, mulai dari kecil, kalau ada tamu abah datang, saya biasanya dipanggil ke ruang tamu untuk konser di depan mereka. Pentas rutin lain adalah kalau sehabis makan malam, biasanya kami sekeluarga duduk-duduk di teras sambil makan buah. Naiklah saya ke kursi sambil membawa buku bahasa indonesia yang banyak kumpulan puisinya, dan mulailah saya berteriak-teriak.

Saya itu bukan perempuan mata duitan
Nah ini dia yang nurun saffa, persis. Kami sama-sama tidak tahan untuk duduk. Kalaupun duduk, berarti mesti ada sesuatu yang perlu dikerjakan, bermain-main kursi, coret-coret, atau sekedar mengetuk-ngetuk meja. Susah tenang, dan suka mencari kesibukan yang mungkin bagi orang dewasa cukup mengganggu. Maka, mulailah semua orang dibuat kelabakan dan bete dengan tingkah saya. Habis akal mungkin, kakak saya mencoba merayu “fi, bisa diem 1 menit aja, ntar dapet duit 100”..jadi..karena tergoda, duduklah saya di kursi plastik biru itu..”teh udah satu menit belom sih” dan karena memang baru beberapa detik, ya dijawab belum dong..akhirnya saya memutuskan, apalah arti uang 100 “gak jadi aja deh uang 100 nya, gak papa”

Saya itu nasionalis sejati
Hal terbaik dari masa kecil saya adalah tidur yang selalu dikeloni sama ibu. Hal pertama yang saya ingat dari kebiasaan tidur saya adalah saya susah tidur. Makanya, seperti hal nya saffa, biasanya ibu mempersiapkan saya cepat-cepat untuk tidur. Tapi percayalah, saya tetap akan bangun dan melongok ke ruang TV begitu jam menunjukan pukul setengah 8. Apa lagi kalau bukan untuk sekedar menyaksikan lagu Garuda Pancasila diputar paska berita TVRI.

Saya suka prakarya
Nah, bagian penting dari tidur saya adalah susah tidur. Dikombinasikan dengan ciri yang tidak mau diam, maka jadilah berbagai perilaku “aneh”. Sampe SD kayaknya, saya tidur masih pake alas perlak warna ijo. Dan saya suka sekali membawa gunting ke tempat tidur. Takut sama hantu? Bukan....biasanya kalo belum bisa tidur, tangan saya iseng membuat rumbai di perlak itu. Sialnya, seringkali ketauan ibu kalau bawa gunting ke tempat tidur. Lalu, mulailah perilaku pengganti lain yang tidak terhormat. Perilaku pengganti pertama adalah melubangi cat dinding dan membuatnya menjadi bentuk tertentu. Nah kalau catnya susah..oke..bagian ini sedikit menjijikan..saya suka pakai upil untuk membuat bentuk tertentu. Bentuk paling bagus dan sempurna dari karya saya adalah bentuk not blok yang berbendera.

visioner buyer


Kalau mudik ke serang, ada satu tempat yang jelas-jelas tidak akan saya lewatkan
PASAR RAWU..
Seperti menjadi rutinitas wajib kalo saya ke serang
Dan tidak cukup sekali kunjungan selama saya pulang

Apa istimewanya?
Ndak ada, kecuali saya yang suka sekali cari “baju lucu murah”
Dan semakin terpuaskan karena disana diperbolehkan menawar

Sejak kuliah..
Saya memang gak ada urusan sama brand
Saya lebih ada urusan sama kecocokan di badan, kualitas jaitan dan harga pastinya
Jadi, kalau saya ke mall, urusannya bukan lagi baju
Karena entah kenapa, saya kok ya gak napsu sama baju di mall
Kecuali untuk beberapa aitem, seperti jaket atau sepatu yang memang susah ditemui di pasar rawu untuk kualitas serupa
Maka, begitu saya kembali ke jogja
teman-teman biasanya tanya “mana baju baru nya?”
Dan saya akan dengan senang hati main tebak2an harga dan kembali merasa puas dengan uang yang saya belanjakan di pasar rawu

Tapi..
Begitu tiba di mari
Susah sekali nemu tempat tawar menawar
Yang ada mall..kalaupun ada di jalanan yang jual baju tuh, tetep aja harga nya udah dipatok
Tapi bedanya
Disini, toko bisa kasih harga yang luar biasa
Setiap minggu mereka punya barang promo yang didiskon
Jadilah saya pelanggan setia penikmat barang promo..hahahaha
Bagusnya lagi, kalau ada barang sisa-sisa, mereka bisa reduce harga nya lebih dari separuh
Lebih bagus lagi, ketika saya menemukan baju saffa yang saya idamkan dari pertama itu baju dipajang, trus saya nemu sisanya dengan harga 5 dollar (dipotong lebh dari separuh)..hehehehe

Saya itu setres ngliat harga bahan pokok itu luar biasa jauh bedanya sama di indo
Ya iyalah fie..
Tapi ya gimana, otaknya kan udah setting rupiah..standar hidup rupiah..
Jadi begitu liat barang, otaknya udah kayak mesin konversi
Beda dikit aja, rasanya penting banget

Jadi begini cara kerja otak nya bu ufi
Buka katalog promo yang terbaru
Muterin itu katalog, liat barang yang lagi turun harga, terutama yang lagi diskon sampe separuh
Begitu nyampe toko, liat barang clearance, lebih dahsyat lagi, liat pojok barang cacat
Biasanya meskipun cuma rusak bungkusnya, mereka udah rela bilang itu barang cacat dan ngasih potongan harga

Dan coba lihat lemari saya
4 kg detergen yang cukup untuk 5 bulan ke depan, yang saya beli 2 bulan lalu, saat potongan harganya sampai separuh
3 kotak nugget yang saya beli saat potongan harga nya separuh dan cukup untuk simpanan 2 bulan
Maka, saya tidak rela kalo dibilang impulsive buyer
Saya lebih suka memandang diri saya positif dengan menyatakan diri saya sebagai visioner buyer
Hehehehe….

*tulisan iseng ndak penting*

pic : http://www.freshpromotions.com.au/products/greenie-shopping-bag1.jpg

pelajaran saffa


dulu dia hanya manusia kecil
2,5 kg saja dengan 51cm mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki
sampai saya lupa dia pernah seukuran itu :D

gadis yang suka sekolah
gadis yang suka teman
gadis yang suka menggambar ikan dengan bentuk yang lebih mirip lingkaran tidak utuh

berikut adalah daftar pelajaran saffa yang dinilai lulus dengan pertimbangan oleh ibu nya sendiri :

1. pelajaran reinforcement positif
saffa : ayo bu, ngaji..ini adik bayi (refer to boneka domba) duduk dipangku ibu..ayo adik bayi ngaji..ini apa?
ibu : alif
saffa : ya..ibu pinter

2. pelajaran drama
saffa : ibu, yang ini jangan disiram (sambil nunjuk telunjuknya yang terluka)
ibu : ya
saffa : ibu kena nih..ibu sih..tadi digigit ibu
ibu : enak aja, ibu kan tadi gigit telinga kakak, bukan jari
saffa : ibu bohoooonggg...*gaya sinetron*

3. pelajaran bahasa
saffa : ibu, jangan yang ini
ibu : apa sih kak?
saffa : tidak ibu..no..no itu tidak..yes itu iya..

4. pelajaran keputrian
saffa : ibu ini apa? (sambil nunjuk pembalut si ibu)
ibu : ini pampers nya ibu, kalau lagi mens
saffa : mens itu apa?
ibu : berdarah...
saffa : saffa kemaren mens disini (nunjuk telunjuknya)..berdarah..sekarang sembuh

5. pelajaran ttg menentramkan hati
saffa : kakak gak mau potong kuku ibu..sakit
ibu : gak papa kakak, gak sakit
hari berikutnya..
ayah : kakak, jangan naik2 punggung kayak begitu..ayah sakit
saffa : gak papa ayah..
ayah : gak papa gimana, wong ayah kejepit

6. pelajaran empati
ibu : wadduh, kena air panas ini
saffa : kenapa ibu, panas ya? sini-sini (ditiup-tiup) dipeluk ya sama kakak, ndak papa..

7. pelajaran reproduksi
saffa : ibu, mau adik bayi
ibu : berapa?
saffa : empat
ibu : enak aja
saffa : ibu..mulai menangis
ibu : ya, ibu hamil dulu ya, adik bayinya di perut
saffa : kakak di perut?
ibu : ya, dulu kakak di perut..kakak dulu ngapain aja ya pas ada di dalem perut ibu?
saffa : main sama adik bayi