Minggu, 18 Mei 2008

kekuatan framing

saat di S1 dulu, skripsi saya mengenai efek framing pada package produk untuk meningkatkan evaluasi konsumen.
cerita mengenai framing sederhana saja sebetulnya. begini ilustrasinya :
ketika ada produk kartu seluler bilang bahwa harga mereka Rp.10/detik, maka sebenarnya, sama aja dengan bilang Rp.600/detik. namun, bagi beberapa orang ,dalam beberapa kondisi, efek evaluasinya akan berbeda. nah kalo orang sudah memberikan evaluasi yang berbeda, berarti framing itu berhasil.

semalam, saya baru saja menonton tayangan dokumenter tentang biografi ahmadinejad.
wuih, framing nya mengerikan. saya semakin menyadari, betapa media berpengaruh besar terhadap opini yang terbentuk di masyarakat.
keberpihakan media bisa dianalisa dengan melakukan content analysis terhadap isi berita mereka
dan malam itu saya mendengar berita yang di framing itu :
"....dan dia(ahmadinejad) sibuk menjilat dengan sekelilingnya...." kira-kira begitulah
tapi apa bedanya dengan "....dan dia(ahmadinejad) mencoba menjalin hubungan baik dengan sekelilingnya...."
dan berikutnya
"..dia akan menjadi man from nowhere yang akan...menghancurkan dunia"
hey ada apa dengan dokumenter ini?
tapi, membuat saya semakin yakin mengenai kekuatan framing...

4 komentar:

Anonim mengatakan...

1 fakta dengan bermacam penyampaian ternyata dapat menimbulkan informasi yang berbeda.. dahsyat!
nice article.
salam

Ufi Yusuf mengatakan...

terimakasih mas doni. ini sekedar "mengingatkan" kita untuk selalu "memasak" informasi yang masuk

Anonim mengatakan...

mau bertanya apakah yang dimaksud Rp. 600/ detik itu benar? atau sebenarnya Rp. 600/ menit.

mohon penjelasannya.

terima kasih

Ufi Yusuf mengatakan...

trimakasih atas koreksi nya..betul sekali, yang saya maksud itu adalah 600/menit..
trimakasih banyak