Kamis, 15 Oktober 2009

pembeli adalah raja?


saya itu kemarin bete
apa sebab bu? masih ada kudeta masal kah?
bukan, kemaren saya "dimarahi" penjaga toko
saya, sebagai pembeli, yang merasa menjadi raja ini
jadi bete
untungnya, saya gak bisa ngomel pake bahasa inggris, jadi cuma mesem2 *waguuu*

alkisah, saya kan ndak bawa recycle bag itu
berhubung berat nian, saya minta dobel kantong
then..
dia bilang "lain kali bawa tas mu sendiri, kalo lain kali anda minta lagi saya charge --- sen"
trus saya bilang "kalau saya harus bayar, saya akan bayar, berapa?" berhubung dia ngomongnya cepet banget
trus dia berlalu pergi sambil bilang "it's okay"
saya melongo, merenungi nasib *hallah berlebihan*
pinginnya bisa marah jg..tp berhubung bahasa inggris saya aneh, bisa jadi saya malah ngelucu
lagian, hajat hidup saya ada di toko itu, ahahaha
ini bukan yang pertama saya berbicara dengannya, dan wajahnya selalu begitu
padahal saya yakin lho
kulit putih dan mata sipit nya yang membuatnya cantik akan semakin nampak cantik kalo tersenyum ramah
apa yang salah ya?
tpi setiap ke toko itu, aroma tak ramah lah yang seringkali saya temui, meskipun tidak dalam bahasa verbal

cerita lain lagi ketika saya ke toko souvenir di jalan kaliurang, jogja
saya minta varian batik yang saya suka motif nya
trus mas nya bilang "ndak ada mba, lagian saya sibuk banget"
saya njawab "lha ya udah kalo gak ada, lagi rame banget sih ya mas"
"iya, coba ya mba bayangin, rame begini, ini yang punya juga nggak nambah pegawai, pusing saya"
hehehehe, malah curhat
"ya bilang gih sana sama HRD nya, jangan marah2 ke konsumen"
"gak ah, nanti saya kena apa2 lagi"
"eh, saya ada kenal HRD nya, kenal bu itu?"
dan si mas pun berhenti bicara..qiqiqiqiqi *saya lagi mikir, kenalan saya itu kerja disitu apa bukan ya, trus bagian HRD apa bukan ya?*

kemaren begitu pulang, saya cerita sama suami, sampe akhirnya saya bilang
"kesian ya itu orang2, mereka seharian pasang tampang bete..mgkn karena sebel dengan pekerjaannya..ndak punya daya untuk nyalurin kesiapapun, jadi kita deh yang kena"

jaman sekarang, toko rame2 bikin konsep mystery shopper buat meriksa layanan karyawannya
tapiiii....
apa mereka mikirin juga ya..mereka udah bikin hepi karyawannya belom
lah, kalo karyawannya terus yang disalahin, kan kesian juga
padahal, masalah tidak ramah kan bukan cuma masalah orang per-orang aja, mgkn jg masalah sistemik

saya sih biasanya hobi ngegodain pelayan yang gak ramah
duluuu
pas di bringarjo, ada pelayan toko kerudung, galaknya aje gile
trus saya bilang "duh mbak, jangan galak2, coba deh senyum, mbak cantiiiiikkkk deh" sambil senyum2 genit
trus dia senyum gak fie?
kayaknya sih senyum deh, sedikit
tapi habis itu dia bilang ke temen saya
"mbak, itu temennya aneh banget sih" ahahahahaha

saya mau nyoba ah ke mbak cantik di china town itu
ada yang bisa bantu basa enggrisnya?
tapii, kira2, saya bisa dimusuhin orang satu china town gak ya..hehehehe *gak jadi eksperimen*

pic :http://www.blavish.com/wp-content/uploads/2006/03/Personal%20Shopper.gif

dan ketika kita tiba di masa itu


namanya betty..
saya mengenal nya 1 bulan lalu, saat seperti biasa saya mengantar junk mail pagi
merasa ada "kedekatan" karena anaknya di jakarta, dan saya orang indonesia
dua kali dia "mencegat" saya di depan pintu rumahnya
di cegatan terakhir nya, dia memeluk saya 2 kali
saya kok mau nangis ya

usianya 82 tahun
punya tiga anak..satu di jakarta, kedua di darwin dan si bungsu di tazmania
trus dia sama siapa?
sendiri..ya sendiri

entahlah
saya merasa seperti jelmaan anak2 nya
yang pergi jauh sementara orangtuanya tinggal sendiri
dia persis ibu saya
--tidak dalam bentuk wajah yang bule ya
gak mgkn kan ibu saya bule sementara saya gosong begini
ibu saya punya anak 6--
dan bliau skrg tinggal sendiri--meskipun tidak seekstrim betty yang anaknya jauhnya banget2

minggu lalu saat saya bertemu betty
saya bisa merasakan kebanggaannya
saat kami memutari rumahnya, menunjukan foto keluarganya, dan souvenir2 yang dibawa anak2nya dari berbagai belahan dunia
saya bilang padanya
pasti dia begitu bangga anaknya telah mampu berdiri sendiri
sungguh saya tidak berani bertanya
apakah sepi harinya
apakah sebahagia itu pada kenyataannya

saya yang masih muda ini mgkn bisa saja berbicara seperti itu
saya masih punya suami di samping saya
anak saya masih dikeloni
entahlah
sungguh saya tidak tahu
bahkan mgkn pada ibu pun saya tak berani bertanya
saya hanya bisa merasakan rindunya
ketika saya menginjakan kaki di rumah
kami berpelukan, dan selalu.. saya menangis
setelah itu saya memilih menunda mandi dan menghabiskan waktu ngobrol dengan beliau
beda rasanya, hanya lewat telpon dengan merasakan langsung tatapan dan rasa yang ada di matanya

entahlah
ibu pernah bilang "semua akan mengalami masa itu, menua, dan sendiri"
kadang saya takut untuk sampai ke masa itu
kadang saya sendiri ngeri mbayangin sedihnya ibu saya saat awal2 ditinggal abah
itu sebabnya saya dan suami sering berebut meninggal duluan
atau malah mengajaknya meninggal bersama *romantis apa serem ya*

entahlah
saya sungguh-sungguh tidak tahu
saya hanya berharap ALLAH meminjamkan kebijakannya pada saya saat tua nanti

pic : http://intelligenttravel.typepad.com/photos/uncategorized/2007/11/30/road_studs_2.jpg

mengenali rasa benci


Temans, seperti apakah rasanya benci?
Saya sudah lama tak mengenalinya.
Sejak orang yang paling saya cinta tersakiti,
dan justru persediaan maafnya berlebih.

Saya hanya tahu, setiap pagi saya bangun,
sesak dada saya mengingatnya.
mungkin seperti itu.

Seperti itukah rasanya benci?
Saat darah dan persaudaraan terkalahkan.
Saat berbagai kenangan bertumbuh dan bercengkrama dalam persahabatan terputuskan.

Seperti itukah bentuk nyata benci?
Menghapus nama dari friendlist,
mengganti nomor handphone,
berhenti berbicara,
atau justru tak dapat menahan kata yang tak lagi indah didengar telinga
cara yang jitu untuk menghapus benci
atau menunjukan benci

Sayang sekali, kadangkala saya tidak paham
Beberapa orang ada pada posisi yang "dianggap" salah
Hingga hanya karena darah yang mengalir padanya
Maka, mengalir pula kebencian padanya

Terkadang, saya itu seperti orang yang mati rasa
Rasanya saya pribadi sudah lamaaaa sekali tidak tersakiti
Kecuali ada yang menyakiti orang-orang tercinta saya
Atau mungkin saya ada di posisi sebaliknya?
Maaf..

*Baru menyadari setelah pagi ini jogging keliling fesbuk dan menemukan beberapa benci terserak

pic : http://www.sfsu.edu/~ohr/noindex/images/no_hate.jpg

Minggu, 04 Oktober 2009

saya dan yang mereka sebuat puppy


kemaren sore
memegang tas belanja yang ketumpahan bihun goreng dengan aroma semerbak ayam goreng
tiba-tiba langkah saya terhenti
kesandung ya bu?
bukan, di sebrang lapangan, anjing besar hampir setinggi dada saya (catat : tinggi saya emang cuma 157 sih)
bulu hitam putih, wajahya mirip wolf (yang ini multiinterpretasi, karena ayah bilang, mirip kambing..ada yang bisa menjelaskan kemiripan kambing dengan wolf mungkin?)
nah itu anjing "lucu" mendekati kami, mengendus-endus
sementara saya keringet dingin, saffa mah asik aja makan snack nya, padahal itu anjing udah pake njilat2 stroller nya
dan berlari lah dua orang pemiliknya mendekati
(jadi inilah inti dari terjemahan bebas yang mereka katakan pada kami)
"halo..ndak papa kok..umurnya baru aja...(emm,,saya lupa terjemahan angka enggris karena saking takutnya)..dia hanya mau say hello aja kok..dia ndak berbahaya, sama seperti puppy yang lain"
dan saya ngapain?
saya cuma senyum2 merasa semua baik2 aja (maunya bawa kaca lihat jenis senyum saya saat itu, pasti ndak ada cantiknya sama sekali)..padahal saya udah hampir lari terbirit2, kalo gak inget itu anjing pasti makin ngejar dan separuh daging saya mgkn dikoyaknya..
saya cuma mikir?
puppy?
saya mbayangin puppy dengan warning "dangerous dog" di depan rumah
trus pagar rumah itu terbuka
trus saya yang lagi melakukan tugas mulia mencari sesuap nasi, dikejar2
saya cm lagi mikir logika nya pemerintah sini yang gak ngebolehin doggy unleash kalo lagi di area umum
jadi, selucu2nya puppy itu kan berarti emang bisa ada potensi bahaya untuk orang lain kan ya
entahlah, mgkn kalau ada yang bisa membantu saya memahami logika di balik peraturan itu

puppy..
sama seperti kucing2 di indo dan mgkn ayam peliharaan kan?
nah, sodara2, cuma masalahnya, jangankan anjing berwajah indo wolf-kambing itu, apalagi puppy yang brjudul dangerous dog itu
sama kucing dan ayam pun saya milih ndak terlalu punya kedeketan berlebihan
ayam itu pernah matok kaki saya yang jelas2 lagi terluka..apa gak sekejam ortu nya ari hanggara tuh ayam
dan saya gak tahan liat taring nya kucing
satu-satu nya hewan yang bisa dekat dengan saya adalah siamang
ya mgkn, karena sebagai manusia, saya merasa punya "kedekatan" batin dengannya
hehehhe

nah, jadi...
berhubung disini banyak sekali yang punya puppy anjing
saya itu seperti di-desentisisasi sistematis (bener ndak ya..)
cm masalahnya, itu terapi kok ya ndak bisa nyembuhin takut saya
adakah terapi lain?

*penting banget gak sih nih tulisan* :D

pagi


emak, kakak mau permen.."
"iya nak, besok pagi ya"
"kapan itu pagi mak"
"saat matahari datang nak"

"mak, ini sudah pagi, matahari itu sudah datang"
"sudah nak, terdengarkah bunyi loncengnya, tanda kaki emak harus bertemu embun"
"mak, apa itu embun?"
"hanya ada di pagi, kaki emak sangat suka, meskipun tidak dengan roda alat kerja emak, bikin susah..warnanya bening..seperti mata kakak..kakak cantik sekali"

"mak, apa pagi ini matahari tidak datang?"
"tidak nak, matahari hanya sedang bersembunyi di balik awan"
"lalu, embun kemana mak?"
"mgkn semakin banyak di luar, semakin bening seperti jernih matamu"

dan di tanah merah basah
"bapak, kakak mau bertanya tentang matahari boleh?"
"iya nak?"
"apa yang terjadi kalau matahari tidak datang"
"kiamat, nak"
"apa itu kiamat bapak?"
"akhir dunia"
"embun masih ada saat itu bapak?
"emm..mgkn tidak, nak"

"bapak, emak itu seperti matahari"
"oh ya?"
"ya.."
"tapi mgkn besok pagi dan selanjutnya, emak tidak akan pulang.."
"berarti kiamat bapak?"

kadang saya lupa sudah menjadi orangtua, seringkali bersikap hanya sebagai KAKAK (thanks for remind me, ayah)
teringat sebuah tulisan--yang saya juga lupa--..mgkn kita tidak pernah sadar, bagi anak, orangtua adalah seluruh dunianya..

"adu argumen" gaya anak 2.5 tahun


saya udah ndak bisa mbayangin lagi
saffa dulu cuma bisa eok..eok..
trus dia cuma bisa bilang bubu..yah
sekarang dia sudah pandai beradu argumen
*tepuk jidat*

mengamati dia tumbuh menjadi kegiatan yang menarik
saya suka tertawa-tawa sama ayahnya
sebagai orangtua
bahkan kami kadangkala tidak sadar kapan perubahan itu terjadi
seringkali dia tumbuh dan berkembang lebih cepat dari yang kita sadari

saya tepuk jidat setiap kali mendengarnya mulai berargumentasi
tertawa-tawa sambil ditahan, habis kalo ngakak kadang ndak tega melihat wajahnya yang serius

"yah, tolong pegangin coklatnya ya" saffa terbiasa manja kalau ayahnya pulang dari kuliah
"lha, ini ayah mau kerja lagi kak"
"iya, gak papa, pegangnya pake tangan kiri, ayah kerja pake yang kanan"
"lha, ayah kan ngetik nya pake dua tangan"
1 kali jidat ditepuk

berikutnya, jidat saya lagi-lagi kena getahnya
"bu, kakak mau punya baby"
"emang kakak mau punya berapa?"
"1 aja..ehh..2..3..4.."
"lha banyak amat, gak ah, ntar susah gendongnya"
"gak bu, ibu gendong bayi yang laki-laki, kakak gendong bayi yang perempuan, gituuu..."

jadi, jidat saya sudah 2 kali kena tepuk..berikutnya bonus tepukan lagi di jidat
"duh kak, jangan deket2 ibu nyetrika dong"
"iya ya bu, ntar panas ya"
"iya, ntar tangan kakak sakit lho..gih sana.."
"nggak ibu, ini kakak jagain setrikanya supaya gak jatoh" sambil memegang bagian belakang setrika, lalu melanjutkan bicaranya
"tuh kan, yang ini gak panas"

tapi lagi-lagi jidat saya kayaknya mesti dapet tepukan lagi
jadi, saffa itu paling takut belanja kepiting, pake alasan dia masih kecil, jadi ndak mau pegang kepitingnya
"bu..skrg kakak udah besar"
"iya..udaah bukan baby lagi kan..berarti ntar kalau kita beli kepiting, kakak yang pegang ya?"
"emmm..ibu aja..ibu kan juga udah besar"

:D

*pagi-pagi disela si kriwil yang baru bangun tidur nanyain ayahnya

otot, otak dan doa


baru saja saya sampai di sini
ayah bilang "hayo bu, kita sekola bareng disini"
"mau sih yah, tapi boleh gak ibu istirahatin otak dulu sebentar"
beberapa hari kemudian, saya bilang lagi
"yah, bum kok beberapa hari ini menikmati ya melakukan aktifitas RT, memasak, menyetrika, dkk, tanpa memikirkan apa-apa"
lalu tangan si ayah meluncur begitu saja di atas kepala saya dan dia hanya bilang
"wuuuuuu"
saya pun hanya tertawa tergelak

itu beberapa bulan lalu
kemudian ALLAH memberi saya rejeki dengan mengoptimalkan otot saya
melipat, mengantar brosur
sungguh, sebagai pekerja yang memiliki loyalitas tinggi *halllah..apaan tho ndak nyambung*
saya menikmati pekerjaan ini
kebayang ndak ya
dengan standar pendapatan jauuuh di atas asisten RT di indonesia, bekerja hanya 3 hari seminggu, paling sehari sekitar 4-5 jam
bagian mana yang tidak saya nikmati
apalagi dengan pernyataan saya sebulan sebelumnya
otak saya bekerja single tasking *hallah..apa ini antonim dari multitasking??* hehehe

tapi serius, pekerjaan ini memberi saya kesempatan untuk banyak berpikir
berpikir sama melamun kadangkala beda tipis kan ya
apa yang saya cari
kemana saya cari
pernah juga saya berpikir iinilah titik dimana saya betul-betul menjadi perpanjangan tangan kapitalis itu

berjalan waktu
saya mulai meralat pernyataan saya
membela diri bahwa yang waktu itu kan bukan doa
trus saya berdoa sama ALLAH
"ALLAH, saya mungkin sedikit inkonsisten, boleh gak saya pakai otak saya lagi dengan optimal, kesian dia, istirahat terlalu lama, takut ngambek"
"trus ya ALLAH, kalau boleh, entah gimana caranya, gimana ya supaya walaupun saya kerja sama kapitalis, tapi saya bisa membawa manfaat bagi banyak orang"

eeeuugh dasar manusia
eh, kok ngajak manusia-manusia lain
eeeeugh dasar ufi...

ingatan yang tersisa


Begitu punya saffa, apalagi sudah beranjak semakin besar..video lama rasanya berputar semakin lancar
Dalam beberapa hal saya, dia mirip betul dengan saya
Menguatkan ingatan-ingatan yang hampir terhapus dan kembali menebali cetakannya

Saya itu cucu yang kejam
Saya masih ingat betul waktu bunde (nenek) saya sakit dan saya takut masuk ke kamarnya. Entah kenapa, saya takut memasuki kamar yang remang dengan kelambu di tempat tidur yang biasanya juga saya main di dalamnya. Tidak lama dari itu bunde meninggal. Dengan kursi biru kebesaran saya, sambil bermain-main di teras, tetangga saya lewat “duh, ufi udah gak punya nenek lagi ya...”.lalu dengan kejamnya saya menjawab “gak papa, masih banyak kok nenek lain, bisa beli di pasar”

Saya merasa ndak perlu olahraga
Ketika kecil, saya itu suka berkeringat berlebihan, sering kepanasan di saat orang lain kedinginan. Makanya, pakaian rutin saya seringkali kaos singlet dan daster..

Saya itu memang ekshibisionis dari kecil
Jadi, kalau saya sekarang ini narsis dan ekshibisionis, tolong dimaklumi. Saya suka sekali menyanyi, menari dan membaca puisi. Jadi, mulai dari kecil, kalau ada tamu abah datang, saya biasanya dipanggil ke ruang tamu untuk konser di depan mereka. Pentas rutin lain adalah kalau sehabis makan malam, biasanya kami sekeluarga duduk-duduk di teras sambil makan buah. Naiklah saya ke kursi sambil membawa buku bahasa indonesia yang banyak kumpulan puisinya, dan mulailah saya berteriak-teriak.

Saya itu bukan perempuan mata duitan
Nah ini dia yang nurun saffa, persis. Kami sama-sama tidak tahan untuk duduk. Kalaupun duduk, berarti mesti ada sesuatu yang perlu dikerjakan, bermain-main kursi, coret-coret, atau sekedar mengetuk-ngetuk meja. Susah tenang, dan suka mencari kesibukan yang mungkin bagi orang dewasa cukup mengganggu. Maka, mulailah semua orang dibuat kelabakan dan bete dengan tingkah saya. Habis akal mungkin, kakak saya mencoba merayu “fi, bisa diem 1 menit aja, ntar dapet duit 100”..jadi..karena tergoda, duduklah saya di kursi plastik biru itu..”teh udah satu menit belom sih” dan karena memang baru beberapa detik, ya dijawab belum dong..akhirnya saya memutuskan, apalah arti uang 100 “gak jadi aja deh uang 100 nya, gak papa”

Saya itu nasionalis sejati
Hal terbaik dari masa kecil saya adalah tidur yang selalu dikeloni sama ibu. Hal pertama yang saya ingat dari kebiasaan tidur saya adalah saya susah tidur. Makanya, seperti hal nya saffa, biasanya ibu mempersiapkan saya cepat-cepat untuk tidur. Tapi percayalah, saya tetap akan bangun dan melongok ke ruang TV begitu jam menunjukan pukul setengah 8. Apa lagi kalau bukan untuk sekedar menyaksikan lagu Garuda Pancasila diputar paska berita TVRI.

Saya suka prakarya
Nah, bagian penting dari tidur saya adalah susah tidur. Dikombinasikan dengan ciri yang tidak mau diam, maka jadilah berbagai perilaku “aneh”. Sampe SD kayaknya, saya tidur masih pake alas perlak warna ijo. Dan saya suka sekali membawa gunting ke tempat tidur. Takut sama hantu? Bukan....biasanya kalo belum bisa tidur, tangan saya iseng membuat rumbai di perlak itu. Sialnya, seringkali ketauan ibu kalau bawa gunting ke tempat tidur. Lalu, mulailah perilaku pengganti lain yang tidak terhormat. Perilaku pengganti pertama adalah melubangi cat dinding dan membuatnya menjadi bentuk tertentu. Nah kalau catnya susah..oke..bagian ini sedikit menjijikan..saya suka pakai upil untuk membuat bentuk tertentu. Bentuk paling bagus dan sempurna dari karya saya adalah bentuk not blok yang berbendera.

visioner buyer


Kalau mudik ke serang, ada satu tempat yang jelas-jelas tidak akan saya lewatkan
PASAR RAWU..
Seperti menjadi rutinitas wajib kalo saya ke serang
Dan tidak cukup sekali kunjungan selama saya pulang

Apa istimewanya?
Ndak ada, kecuali saya yang suka sekali cari “baju lucu murah”
Dan semakin terpuaskan karena disana diperbolehkan menawar

Sejak kuliah..
Saya memang gak ada urusan sama brand
Saya lebih ada urusan sama kecocokan di badan, kualitas jaitan dan harga pastinya
Jadi, kalau saya ke mall, urusannya bukan lagi baju
Karena entah kenapa, saya kok ya gak napsu sama baju di mall
Kecuali untuk beberapa aitem, seperti jaket atau sepatu yang memang susah ditemui di pasar rawu untuk kualitas serupa
Maka, begitu saya kembali ke jogja
teman-teman biasanya tanya “mana baju baru nya?”
Dan saya akan dengan senang hati main tebak2an harga dan kembali merasa puas dengan uang yang saya belanjakan di pasar rawu

Tapi..
Begitu tiba di mari
Susah sekali nemu tempat tawar menawar
Yang ada mall..kalaupun ada di jalanan yang jual baju tuh, tetep aja harga nya udah dipatok
Tapi bedanya
Disini, toko bisa kasih harga yang luar biasa
Setiap minggu mereka punya barang promo yang didiskon
Jadilah saya pelanggan setia penikmat barang promo..hahahaha
Bagusnya lagi, kalau ada barang sisa-sisa, mereka bisa reduce harga nya lebih dari separuh
Lebih bagus lagi, ketika saya menemukan baju saffa yang saya idamkan dari pertama itu baju dipajang, trus saya nemu sisanya dengan harga 5 dollar (dipotong lebh dari separuh)..hehehehe

Saya itu setres ngliat harga bahan pokok itu luar biasa jauh bedanya sama di indo
Ya iyalah fie..
Tapi ya gimana, otaknya kan udah setting rupiah..standar hidup rupiah..
Jadi begitu liat barang, otaknya udah kayak mesin konversi
Beda dikit aja, rasanya penting banget

Jadi begini cara kerja otak nya bu ufi
Buka katalog promo yang terbaru
Muterin itu katalog, liat barang yang lagi turun harga, terutama yang lagi diskon sampe separuh
Begitu nyampe toko, liat barang clearance, lebih dahsyat lagi, liat pojok barang cacat
Biasanya meskipun cuma rusak bungkusnya, mereka udah rela bilang itu barang cacat dan ngasih potongan harga

Dan coba lihat lemari saya
4 kg detergen yang cukup untuk 5 bulan ke depan, yang saya beli 2 bulan lalu, saat potongan harganya sampai separuh
3 kotak nugget yang saya beli saat potongan harga nya separuh dan cukup untuk simpanan 2 bulan
Maka, saya tidak rela kalo dibilang impulsive buyer
Saya lebih suka memandang diri saya positif dengan menyatakan diri saya sebagai visioner buyer
Hehehehe….

*tulisan iseng ndak penting*

pic : http://www.freshpromotions.com.au/products/greenie-shopping-bag1.jpg

pelajaran saffa


dulu dia hanya manusia kecil
2,5 kg saja dengan 51cm mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki
sampai saya lupa dia pernah seukuran itu :D

gadis yang suka sekolah
gadis yang suka teman
gadis yang suka menggambar ikan dengan bentuk yang lebih mirip lingkaran tidak utuh

berikut adalah daftar pelajaran saffa yang dinilai lulus dengan pertimbangan oleh ibu nya sendiri :

1. pelajaran reinforcement positif
saffa : ayo bu, ngaji..ini adik bayi (refer to boneka domba) duduk dipangku ibu..ayo adik bayi ngaji..ini apa?
ibu : alif
saffa : ya..ibu pinter

2. pelajaran drama
saffa : ibu, yang ini jangan disiram (sambil nunjuk telunjuknya yang terluka)
ibu : ya
saffa : ibu kena nih..ibu sih..tadi digigit ibu
ibu : enak aja, ibu kan tadi gigit telinga kakak, bukan jari
saffa : ibu bohoooonggg...*gaya sinetron*

3. pelajaran bahasa
saffa : ibu, jangan yang ini
ibu : apa sih kak?
saffa : tidak ibu..no..no itu tidak..yes itu iya..

4. pelajaran keputrian
saffa : ibu ini apa? (sambil nunjuk pembalut si ibu)
ibu : ini pampers nya ibu, kalau lagi mens
saffa : mens itu apa?
ibu : berdarah...
saffa : saffa kemaren mens disini (nunjuk telunjuknya)..berdarah..sekarang sembuh

5. pelajaran ttg menentramkan hati
saffa : kakak gak mau potong kuku ibu..sakit
ibu : gak papa kakak, gak sakit
hari berikutnya..
ayah : kakak, jangan naik2 punggung kayak begitu..ayah sakit
saffa : gak papa ayah..
ayah : gak papa gimana, wong ayah kejepit

6. pelajaran empati
ibu : wadduh, kena air panas ini
saffa : kenapa ibu, panas ya? sini-sini (ditiup-tiup) dipeluk ya sama kakak, ndak papa..

7. pelajaran reproduksi
saffa : ibu, mau adik bayi
ibu : berapa?
saffa : empat
ibu : enak aja
saffa : ibu..mulai menangis
ibu : ya, ibu hamil dulu ya, adik bayinya di perut
saffa : kakak di perut?
ibu : ya, dulu kakak di perut..kakak dulu ngapain aja ya pas ada di dalem perut ibu?
saffa : main sama adik bayi

Selasa, 07 Juli 2009

jadi perempuan itu susah kah?

sedih saya begitu baca balasan komen :

"ketika suami mapan, eksistensi perempuan harus sebagai istri dan ibu bukan lagi wanita karier, jika masih butuh eksis diluar, itu namanya EGO dan NAPSU, dan ketika napsu dikedepankan maka tunggulah peringatan ALLAH."
(http://rinduku.wordpress.com/2009/07/01/perempuan-kembalilah-kerumah)

saya sih bukan/belom wanita karir..
cuma saya mbayangin beberapa tahun ke belakang ini sering meninggalkan saffa mulai dari pagi sampe sore..
yang parah lagi, saya bukannya cari uang malah ngabisin uang suami buat sekola :)
berarti saya tinggal nunggu peringatan ALLAH ya?
sedih banget..
walaupun saya sudah berusaha memerah ASI dan meninggalkannya untuk kak saffa?
walaupun saya berusaha pulang ke rumah saya di desa itu untuk memberikan ASI untuk kak saffa?
walaupun saya mengerjakan tugas dengan mengetik sebelah tangan, dan sebelahnya lagi untuk menggendong kak saffa?
saya tetep akan dapat peringatan ya?
apa sesimpel itu ya alasan ALLAH kasih peringatan sama makhluknya?

saya cuma mikir..
kalo gitu kesian banget ya perempuan itu
gak usah diancam gitu aja, banyak perempuan depresi paska melahirkan

saya sih merasa ndak ada yang perlu diperdebatkan dalam urusan siapa yang harus di rumah jagain anak
gak ada yang perlu dipertentangkan mengenai perempuan itu harusnya ngapain
karena memang menurut saya nih, urusan rumah tangga itu tidak sesederhana itu
ayah kerja, ibu di rumah..
saya percaya bahwa tiap rumah tangga punya formulasi sendiri
keluarga saya mungkin beda dengan keluarga kakak saya..apalagi sama keluarga-keluarga lain
variabel nya banyak..
visi misi yang dibangun dalam keluarga, pembagian peran suami-istri, jumlah penghasilan suami, jenis pekerjaan yang dipilih, tingkat kecerdasan anak, adakah fasilitas yang kondusif untuk anak..dst..

saya tidak merasa ibu di rumah njagain anaknya jaminan untuk kebaikan anak
apa sih indikatornya anak sukses?
nilai akademik bagus? berperilaku sesuai norma? menganut nilai dan prinsip hidup yang religius?
anak seperti itu yang dididik oleh perempuan karir juga banyak kok
sebaliknya, ada jg anak yang ketika besar menghamili anak orang, dan tebak, ibu nya orang rumahan kok
tapiiiiiii...
banyak jg anak sukses tumbuh dari pendidikan ibu RT, dan ndak sedikit juga anak gagal karena merasa kurang perhatian dari ibu nya

bagi saya pribadi sih..
yang penting semua mentalnya sehat
saya sendiri merasa kurang sehat mental ketika dihadapkan pada posisi full time mother..
coba bayangin, gimana anak-anak yang tumbuh dari ibu yang kurang sehat mental begitu?
makanya, saya bisa rela minjem jempol tetangga untuk perempuan-perempuan yang berani mengambil pilihan itu

saya berpikir mengenai sisi lainnya
sudah saatnya perempuan punya banyak pilihan untuk bekerja
bekerja di rumah, bekerja di kantor, bekerja di jalan..
pake blazer, pake seragam cleaning..
ngadep komputer, ngadep kompor, mesin jahit..

sudah saatnya perempuan tidak bekerja juga punya banyak pilihan
ndak sekedar diem di rumah
bukan sekedar window shopping ke mall..tapi mampir ke library di mall
bukan sekedar bisik-bisik tetangga..tapi disediakan forum dan komunitas yang bermakna

jadi, ndak masalah tho, mau kerja atau ndak?
lha wong udah pada gede
pilihannya bukan lagi kerja atau di rumah
tapi memilih cara yang bijak untuk mengeliminir konsekuensi negatif dari setiap pilihan yang dibuat
lha wong udah pada gede kok ya..

Senin, 06 Juli 2009

maka, saya telah menemukannya....

suatu hari di suatu masa
saya pernah bilang ke sahabat saya "kok pingin ya ngerasain pacaran itu kayak apa.."
kesian banget ya, 20 tahun hidup menjomblo (kalau kata bahasa abege)

kira-kira sebulan lalu, saya bercakap dengan si kakak
kakak di keluarga kami banyak
kakak yang ini yang sudah abege..cantik (huuu geer dia nanti)..dan nasibnya...
"kak, kok secantik ini, sebesar ini belom punya pacar tho??"
itu kalau pengakuan kakak jujur sama bibi nya (tapi jujur kan ya kak??)

menemukan pria tepat ternyata tidak mudah
tidak mudah untuk orang dewasa saja, ternyata remaja juga ya
"ada aja kurangnya bi..tadinya suka, begitu liat kurangnya.."
saya senyum-senyum ingat saya remaja dulu
tadinya sukaaa betul rasanya..begitu besok liat dia pake jaket gak keren, runtuh deh tuh suka
atau begitu liat bentuk jempolnya, mau ngomong lagi aja rasanya udah males..
dan dengan bingung tuh orang bilang "fie kenapa sih kok jadi aneh gitu, marah ya?"
gak mungkin dong bilang males karena liat jempolnya
hihihihihihi

suatu hari teman saya sempat menyentil
"ya susah toh, menemukan orang sempurna, ya gak akan dapet-dapet"
tapi sumpah, saya gak pacaran bukan karena saya mendamba kesempurnaan
ya gampangnya, karena saya gak laku aja, titik
tapi saya kan normal juga
yang pingin ngerasain pacaran kayak apa
*beeugh, ternyata biasa aja ya kayak temenan aja, cuma bedanya pake janjian* hihihihi

maka..
jadilah saya remaja perempuan tanpa pacar
ya..tanpa pacar
sampai saya menemukan lelaki yang jaket nya sama sekali saya nggak suka
tapi saya bisa tolerir
sampai saya menemukan lelaki yang warna kemejanya sama sekali ndak menarik
tapi saya bisa terima
dan lelaki yang memilih cara langka untuk berkomunikasi
tapi saya malah menikmati
lelaki yang kurang memenuhi kriteria tertentu saya
cuma pada akhirnya saya jadi sadar..kenapa ada yang bilang dia mirip duta SO7 ya
*hayyo teriakin saya, dulu saya nge-fans sama duta*
dan semua bisa runtuh karena saya sering melihatnya rutin pergi ke suatu tempat
hanya karena pernah berdiri di belakangnya menjadi makmum

jadilah dia pacar pertama, dan insyaALLAH pacar terakhir saya..

terbalik?? ya..tapi saya sama sekali tidak dengan sengaja mengubah cara pandang
karena saat saya menemukan "seseorang"..itu di saat saya bisa menerima dan mentolerir semua kekurangannya, dan saya menemukan hal terbaik dalam dirinya
dan saat rasa itu menjadi semakin kuat, saya takut dan pasrah..berbekal doa dari si teteh
"YA ALLAH..kalau dia memang yang terbaik, dekatkan lah, kalau bukan, jauh-jauhin deh, tapi jangan pake sakit hati.."

eiitss..
tapi saya juga makin sadar, nilai dan prinsip bisa diturunkan ya
itu kenapa konsep pacaran dan jodoh nya si kakak jadi hampir mirip dengan saya ketika remaja dulu
jangan2 pikiran saya juga sama dengan pikiran ine-nya (teteh) ketika remaja dulu
jangan2 pikiran si teteh sama dengan pikiran ibu saya dulu
dengan nenek saya?
dengan uyut?

ketika saatnya tiba...

duluuuu...
waktu dia jalan masih tertitah
saya melatihnya untuk terus berjalaaaaan tanpa putus asa dan takut
setelah tiba waktunya dia bisa berjalan dengan hebatnya
lebih sering tidak suka berhenti jalan
saya malah menyuruhnya untuk duduk..jangan muter2..sini naik stroller aja..sini digandeng aja

dullluuuu....
waktu dia hanya bisa berkata tanpa makna
saya mengajarinya kata..kalimat..bahasa
sekarang setelah tiba saatnya dia lancar berbicara
tidak terlalu suka menutup pembicaraannya
saya malah menyuruhnya diam dulu..kalem dulu..dengerin dulu

dullluuu...
waktu dia belom mahir memegang bolpen, spidol
saya mengajarinya untuk mencoretkan garis
sekarang..saat tiba waktunya dia suka menggoreskan apapun dimanapun
saya jg yang menyuruhnya untuk menunda..ganti media..jangan disini..disitu saja

dullluuu....
setiap habis mandi, pasti kami memakaikan bajunya
saya mengajarinya memakai baju sendiri
sekarang saat kadangkala inisiatifnya datang untuk pakai baju sendiri
saya jg yang memaksanya untuk saya pakaikan baju..karena lamaaaa


saya masih menunggu saat-saat apalagi yang segera tiba
saat dia bisa tidur sendiri
saat dia bisa membaca buku cerita sendiri
saat dia bisa memilih program komputer sendiri
saat dia bisa memilih jodoh sendiri
dan di saat itu
saya masih menduga2..ajaran apa lagi yang mesti saya khianati

eeegghhh..dasar ibu2

lelaki hebat

lagi-lagi
lelaki hebat itu yang berhasil membangunkan saya dari tempat tidur
membuat saya tersedu hebat, tenggorokan tercekat dan dada sesak

lelaki hebat itu
yang selalu saya rindukan wangi dan tampannya saat akan berangkat ke masjid
lelaki yang selalu dengan bangga saya gandeng kalau pulang ziarah lebara
lelaki yang membuat tukang becak kenal dengan saya sampai sekarang
karena lelaki itu selalu melambaikan tangan kalau melewati becaknya
lelaki hebat sederhana, tapi tahu cara me-matching-kan semua yang dipakainya

lelaki hebat itu
yang menunggu anak bungsunya bermain di dufan sementara ia menunggu di parkiran bersama supir
yang terduduk lemas saat si bungsu dikabari diterima di sekola nun jauh disana

lelaki hebat itu
yang biasanya duduk sambil mengaji dan mengelus kepala anak bungsunya
saat si bungsu terbaring kena sakit haid tidak tertahan
lelaki yang hobi sekali memercikan air wudlunya
dan lelaki yang selalu memberikan "air bertuah" dan tiupan doa di ubun-ubun
saat si bungsu panik menghadapi ujian sekolahnya

lelaki hebat itu
yang selalu memburu-buru anak bungsunya yang sedang menerima telpon dari remaja lelaki
yang mengajarkan tentang kesetiaan terhadap keluarga
dan tanpa sadar mengajarkan cara memilih lelaki hebat

lelaki hebat itu
yang bahkan hingga akhir hidupnya tidak menyusahkan siapapun

abah..bisa gak dateng malam ini di mimpinya ufi
fie mau tanya
"abah bisa denger kan waktu terakhir fie bilang fie sayang abah...??
karena habis itu fie liat respon dari abah tapi trus disuruh keluar perawat"

abah..bisa gak malam ini abah ngunjungin fie di mimpi
duduk bersila..fie mau cerita
"fie sekarang jauh..lebih jauh dari jogja, tapi abah jangan khawatir, ada lelaki hebat lain yang jagain ufi..dia memimpikan bisa mancing di laut, aktifitas rutin biasanya abah
abah juga punya cucu cerewet yang gak mau diem, dia suka sekali dengan boat, sama seperti abah..suka sekali dengan ikan kakap merah..ikan yang suka abah tangkap dan kita makan bersama"


bne..malam..dingin..kangen..

janji pulang


Pagi-pagi, gadis kecil itu menghampiri saya
"bu, kakak mau pulang ke prumpung"
saya tertawa-tawa sambil bertanya "kenapa kak?"
dan seperti anak seumurnya, dia belom lagi mampu untuk mengekspresikan alasannnya

siangnya..
saya ketularan saffa, mau pulang, pingin pulang
bikin uring2an
saya kangen keluarga, teman-teman
kangen pasar rejodani
kangen tlogo putri
kangen laundry yang sering kami datangi
kangen mbok galak
saya kangen merangkai kata di psikogram jg mgkn

Sore harinya..
satu orang ketularan lagi, siapa lagi, ya ayah..
bosan dengan rutinitas
dia pun kangen berjalan ke pasar rejodani
ya..pasar rejodani, yang bau ikan itu
yang tukang sayurnya berantakan di lantai itu
bukan jalan ke shopping center

beberapa bulan lagi saja bukan?
menanti
kami berharap penantian itu akan berakhir indah
sedikit lagi, tinggal separuh lagi

dengan sedikit janji dalam hati...

Dengan ini,
saya ufi fatuh rahmah menyatakan bahwa :

1. saya tidak akan lagi membiarkan tempe yang saya beli dari pasar rejodani menjadi busuk..karena disini saya justru harus menahan rindu untuk membuat sambal tempe..tempe itu mahal ternyata..
2. saya tidak akan lagi menimbun cabe hijau sampe berwarna coklat di kulkas, karena disini kalo diitung2, cabe hijau 2 ribu sebiji
3. saya tidak akan lagi membeli kangkung 3 ikat yang berharga seribu itu dari pasar rejodani, sehingga membiarkannya membusuk karena bosan menunggu dimakan, karena ternyata tingkatan kelas kangkung disini naik
4. akan menandaskan semua bagian lele goreng, karena saya merasa diteror kalau akan membeli cat fish yang segede gaban itu

"ibu mau beli apa?"


gadis kecil itu..
kadang seperti kompetitor saya
berebut cium tangan ayah
berebut peluk ayah
berebut sikat gigi bareng ayah
jadi intinya rebutan ayah
atau rebutan tulang muda ayam madu

saffa itu
kadang seperti bayangan saya
saya melipat tangan, ikut pula dia
saya bercermin, tak mau ketinggalan
saya pake kerudung pas mau bobo, dia pun minta
dan tiba2 dia bisa nyeletuk "ibu nih ikut2an aja.."
hhhaaaa, ndak kebalik nak?

atau
saffa itu kadang jg ingin sesuatu yang berbeda dengan saya
saya pingin bobo, dia pingin main
eeerrrrggghhh...iseng mengganggu

atau suatu kali
kami bisa jadi tim yang solid
memasak bersama
saya masak, dia acak2..:D

tapi siang ini, bajunya kena ceceran adonan pempek saya
tiba-tiba dia mendatangi saya
"bu, kakak mau pergi kerja ya?" sambil menenteng tas belanja ijo
"kerja dimana kak?"
"di GM (UGM, red)" ini dapet cita-cita darimana lagi...
dan ritual kami dengan ayah ditirunya sempurna, salim, cium kening, lengkap

saya mengaduk adonan kembali
dia datang kembali
"bu, kakak dateng.."
"iya nak" saya masih belom menoleh karena adonan butuh konsentrasi, segituhnya ya..
"bu, kakak punya uang..ibu mau dibeliin apa??"sambil membawa potongan junkmail yang suka sekali digunting2 nya
waaa...saya langsung memeluk dan menciumnya
tercecerlah adonan pempek di sweaternya

ati ampela dan backpaker


dengan rahmat ALLAH, ridho ortu, mertua dan keluarga, maka nekatlah saya berangkat menyusul suami..dengan modal telinga yang agak kurang nyandak enggris ini
maka, saya mulai menganiaya orang2 berbahasa enggris di sekitar saya
mgkn saya nekat, suami saya lebih nekat
karena kebiasaan belanja saya yang ngomong sama pelayan, maka dia kembali menyerahterimakan tugas tersebut pada saya begitu saya sampai disini

maka dimulailah tragedi demi tragedi
"anymore?" pak butcherer tanya
"i want emmm..chicken heart.."
"chicken heart or liver?"
"like this?" sambil nyorongin kotak item isi chicken heart
"emmm..ya..thank u"

begitu konfirm ke ayah
"lha, ini kan jantung.."
"trus apa dong namanya?"
"chicken liver kali ya..gih coba balikin"
"eeeerggh..tadi dia udah nawarin, tak tolak.." maunya lari aja, tapi inget dollar, kan heman jadinya
"sorry, can i change this with chicken liver?"
untungnya pak butcherer itu ndak marah dan mau nuker tuh barang dengan wajah ramah

maka, berikutnya kalau mau order yang gak jelas, di rumah kami mesti diskusi dulu
suatu hari, saya kepikiran kok pingin masak ampela ya
emmm.."yah, namanya apa ya kalo ampela enggris nya?"
"emm apa ya bu..chicken liver and friend kali ya?"
hihihihi..bisa sukses bikin bingung tuh butcherer kan

tapi ALLAH sungguh baik..
pas kami tengok kotak freezer nya tuh butcherer, kami menemukan..yup AMPELA
dan ternyata namanya chicken giblet
selamat deh tuh chicken liver di kulkas ketemu sama friendnya, hihihihi

tapi dari semua kejadian gak kemudengan ini
saya jadi inget backpacker ramah dan baik hati dan jelas2 mentolerir telinga saya
umurnya baru 21, tapiii..dia udah muter2
makanya begitu dia tanya "this is your first time go to foreign?" bener gk ya tuh mbak ngomong gini
malu2 juga sih, secara inget umur..
tapi menarik kalimat berikutnya yang dia bilang, intinya aja ya
"masih banyak orang baik di dunia ini yang mau membantu kamu, jangan khawatir.."

emm..makasih ya neng ellen

pic : http://i-love-cartoons.com/snags/clipart/dora-clipart/Dora-backpack-map.jpg

Rabu, 27 Mei 2009

insting, kesadaran akan diri, apapun namanya..

seperti biasa, saya sulit tertidur karena memikirkan sesuatu
dan malam ini karena saya kangen..kangen sekali dengan percikan air wudlu nya
kangen sekali dengan pelukannya
kangen sekali dengan genggam tangannya
saya kangen berjalan di sampingnya, bertanya banyak hal
dan saya kangen sekali mengkritik baju yang mau dipakainya ke kondangan
saya kangen ABAH

sore ini, saya baru saja ngobrol dgn teman smu saya
kok ya nyampe ke obrolan ttg ortu
sampe mau tidur tadi saya jadi kepikiran jawaban ujian filsafat manusia yang saya berikan di semester satu dulu
sedikit lupa ttg pertanyaannya
tapi intinya ttg kapan menemukan kesadaran diri
apa nama keren filsafatnya ya...

entah sejak kapan
yang pasti, sejak saya mulai berani ke KM sendiri
saya kok sadar betul sejak kecil bahwa saya dilahirkan dari ortu yang sudah sepuh
saya selalu terbayang cerita ttg orang yang meninggal saat tidur
dan sejak itu saya kok selalu berpikir bahwa ortu saya akan wafat saat tidur

kalau malam mau ke KM, saya selalu melewati kamar ortu untuk jalan pintas ke KM
saya pasti berhenti beberapa saat untuk memastikan bahwa dada mereka masih bergerak
sesekali, ketika indra saya tak menemukan indikasi gerakan itu
saya pasti akan memanggil mereka
dan dengan jawaban bodoh begitu mereka menyahut "Ufi mau ke KM dulu ya..."
ke KM aja mesti lapor..meskipun sesungguhnya itu bukan laporan, tapi justru saya yang inspeksi
dan itu berlangsung tidak hanya malam, siang pun begitu

hingga pada hari sabtu itu,
mau tidur siang lewat kamar abah..seperti biasa inspeksi
saya menemukan abah tidur dengan cara yang tidak biasa
saya dekati..saya panggil
badan saya mulai dingin mendapati perasaan saya tidak pada tempat yang nyaman
sama sekali tidak nyaman, saya takut mendapati perasaan saya menemukan kenyataannya
dan memang perasaan saya selama ini menemukan kenyataannya

apapun namanya
insting..kesadaran diri..tapi di saat itu saya telah menemukannya
rasa yang telah tersimpan lama
menjadi rutinitas tidak sadar..telah menemukan titiknya
karena itu adalah saat terakhir saya bisa inspeksi tidur abah

dan sekarang
saya hanya kangen dia
berharap malam ini, jauh dari tempat tidurnya
saya bisa memimpikan dia
kangen sekali...

Senin, 18 Mei 2009

maka, pakailah lipstik itu!!!



Karena urusan tips mengenai lipstik dan pensil alis itu belum dilaksanakan dengan baik, maka banyak insiden lain yang terkait dengan urusan status saya selain yang ini
Maka, baca beberapa saran aneh berikut ini
Pertama,
Kalo ke apotek, pastikan bahwa anda telah bersikap sebagai pasien cerdas dan perhatian terhadap obat anak anda, jangan sok tahu dan malas tanya
Yang terjadi adalah : “obat untuk adiknya ya mbak?”
Dan setelah dijawab “bukan, untuk anak saya..” maka si apoteker menutup mulut dengan tangan serupa orang kaget dan meminta maaf
Maka, sikap apapun yang ditunjukan oleh ibu atau serupa ibu di apotek akan menentukan bagaimana orang memandang status anda. Lebih fatal kalo sikap anda yang salah akan membuat orang lain malu

Kedua,
Kalo di bandara, bersikaplah selayaknya ibu yang cerewet menjaga anaknya yang gak mau diem, bukan malah ikut gak mau diem dan ngajak anaknya main. Akibatnya, mungkin akan ada seorang ibu tua yang bertanya pada anda
“berdua aja ya dik, sama adeknya?”
Jangan malah kesenengan, cepatlah diralat “berdua sama anak saya”
Ibu itu memandang serupa aneh, sambil ngeloyor pergi
Sikap salah di bandara mungkin akan membuat status anda malah lebih buruk, karena masih bagus kalo dikirain kakaknya, kalo dikira penculik…hiyyya

Jadi, begini kesimpulan saya mengenai hubungan saya, ayah dan kak saffa
Ayah adalah kakak pertama
Saya adalah kakak kedua
Kak saffa adalah adik bungsu kami

Anggaplah ini posting narsis mengenai saya yang merasa sok muda
Tapi sesungguhnya, di balik itu, kekhawatiran besar bahwa saya sulit bertumbuh dewasa
Lebih dari itu, saya kok jadi ngebayangin ada di posisi orang salah persepsi itu
Pasti selain mikirin rasa malu karena salah nebak, dia pasti ngerasa kesian sama saya karena saya korban nikah dini
Padahal…
Haqul yakin, umur saya pas nikah dulu cukup secukup-cukupnya

Jadi…
Apa perlu ya tips lipstik itu dijalanin??
Hemmmm…..



pic from : www.getentrepreneurial.com/.../red-lipstick.jpg

pulang....

jadi..

saya adalah tipikal susah tidur..hobi tidur malaaaaam sekali

kalo tidur sore terpaksa karena belom ngantuk..yang ada guling2 karena pikiran saya jadi penuh

maka, saya suka simpen beberapa tulisan dalam bentuk draft

dua tulisan terakhir ini iseng2 saya pas mudik pamit


Pulang bagi saya bukan sekedar kewajiban, tapi kesenangan

Pulang bagi saya adalah melepaskan rutinitas

Bergabung dengan rutinitas, aturan dan pola yang berbeda dari keseharian saya


Pulang adalah menemukan bentukan diri

Menemukan akar bahkan mungkin menjadi paham dengan jenis pupuk yang dulu ditaburkan oleh asal kita sehingga menjadi seperti saat ini


Pulang adalah memandang asal dengan sudut yang berbeda

Pulang adalah persoalan melihat, mendengar dan meresapi


Saya ini bungsu dari 6 bersaudara

Yang tadinya tidak diikhlaskan untuk jauhan dari akar

Jadilah saya adalah pecandu pulang

Selama kuliah S1 dulu, kekerapan saya pulang bias 1-2 bulan sekali

Bahkan kalau ada libur jumat-sabtu-minggu nekat betul saya pulang

Meskipun artinya, lama perjalanan saya lebih banyak daripada waktu saya di rumah

Tapi pulang bagi saya adalah obat

Terutama menemani ibu yang sudah ditinggal abah sejak awal saya kuliah dulu

Dan pulang itu tetap nikmat, meskipun begitu sampai jogja subuh jam 6, jam 7 saya sudah harus siap untuk berangkat kuliah menikmati jadwal senin yang padat


Sebelum punya kak saffa, saya bisa menikmati pulang 3-4 bulan sekali

Kalo sekarang sih setahun paling cuma dua kali

Tapi tetap nikmat, sangat nikmat


Tadi siang naik becak, saya menikmati betul memandangi SD saya dulu

Dan saya betul2 kucek2 mata, karena yang jualan mainan di depan masih ibu galak yang sama ketika saya masuk kelas 1 SD dulu

Meskipun rasanya naik becak sudah tidak senikmat dulu, karena kota ini semakin padat merayap semrawut

Melewati jalan-jalan di kota kepulangan ini seperti menikmati putaran video lama

Melewati trotoar dimana dulu saya terjerembab hingga meninggalkan bekas di dagu saya sampai saat ini

Menikmati perjalanan ke royal dengan membayangkan konyolnya pakaian yang saya pakai ketika remaja dulu masih mencari identitas diri

Menikmati mengobrol dengan ibu-ibu di angkot yang terkadang ujungnya malah kenal dengan ortu saya

Atau sekedar menikmati pulang ke bahasa ibu saya, JASENG kata mereka, jawa serang


Pulang itu dahsyat

Bisa membuat tersenyum bahkan menangis

Pulang itu mengagumkan

Karena nggak nyangka anak yang dulu kecil kok sekarang udah guede banget

Pulang itu kejutan

Karena ternyata saya mungkin menjadi bagian dari orang yang sudah tergolong tua dan konvensional, jadi gumun melihat gaya anak sekarang itu, atau gaya teman-teman yang up to date banget

Sementara saya “merasa” masih seperti yang dulu

Saya sendiri tidak tahu, mereka juga jangan2 gumun melihat saya, yang out of date, hehehe


Pulang adalah menemui ibu

Menemui keluarga

Menemui masa lalu, masa kini dan masa depan

Menemui sahabat

Menemui kesempurnaan hidup

Di samping berbagai kekurangan pula


Pulang adalah mengagetkan orang

Karena saya ternyata sudah beranak pinak

Karena sekarang saya kurus

(tapi kok tetep cantik???hakhakhak)

Dan menyadarkan orang

Bahwa anak abah dan ibu itu enam, bukan lima

(kok banyak yang gak kenal dengan saya ya? Hihihihi)


Pulang adalah cerita

Banyak cerita

Kaya cerita

Menyusuri cerita

Membuat deskripsi

Kesimpulan


Saya suka pulang…




pic :bp2.blogger.com/.../bWthJuZ9IBs/s400/home.jpg

Selasa, 31 Maret 2009

kenapa saya harus menikah?


dunia ini kadangkala aneh
sungguh aneh
emm..mungkin tidak terlalu aneh
dan mungkin itu tidak pantas disebut keanehan
bila disaat sama seorang perempuan gundah merindukan untuk dilamar
dan pada saat yang sama seorang pria telah mencoba berkali-untuk mendapatkan istri

saat yang sama perempuan minta dicarikan suami
saat yang sama para lelaki pun meminta dicarikan istri
trus, kenapa dong gak nyomblangin?
ya gak sesederhana itu dong

wahai para lelaki katakan pada kami, apa yang membuatmu enggan menikahi perempuan?
karena belum merasa mapan?
ya wajar sih ya, diantara perempuan ada yang berharap kemapanan, namun tak sedikit pula yang mampu untuk berjuang bersama dari awal bersamamu

wahai para perempuan, katakan pada para lelaki itu bahwa kau memiliki kegundahan pada konsekuensi pilihan karir dan keluarga
ya wajar sih ya, karena diantara lelaki itu ada yang keberatan istrinya bekerja, namun masih banyak pula yang tak keberatan engkau berkarir, melebihi dirinya, bahkan punya kesanggupan untuk mendorong karir mu lebih dari yang kau harapkan

wahai para lelaki, katakan pada para perempuan itu, bahwa keluargamu mungkin belum setuju dengan rencana pernikahan kalian
karena tidak sedikit yang dengan senang hati membantumu berjuang untuk mempersatukan hati-hati yang terserak, meskipun mungkin kau pun akan menemukan perempuan yang acuh dan egois karena merasa pernikahan milik berdua saja

wahai para perempuan, katakan pada lelaki pilihanmu, bahwa mungkin kalian perlu berusaha lebih keras untuk menentukan tanggal pernikahan
karena mungkin ada yang berniat sungguh-sungguh untuk mendampingimu, meskipun kau harus cermat karena ada pula lelaki dengan hati lemah

see
kita semua mempunyai pilihan
dimana posisi anda sekarang
mau pilih jenis perempuan yang mana
mau pilih jenis lelaki yang mana
semua punya pilihan
mau ambil yang di jalanan
atau ambil di butik mahal

tidak mudah menemukan titik dimana..
kita sadar betul dengan apa yang kita harapkan
kita sadar betul dengan kenyataan yang ada
dan kita sadar betul bahwa hidup dengan kenyataan bukan dengan harapan
mengharap suami sholeh dengan hidung mancung oke aja
tapi kalau kenyataannya di depan mata lelaki sholeh hidung pesek gimana bu?
ditolak gitu aja?
pfffuhh..
kalo saya mungkin akan menolak, karena hidung saya juga pesek, bisa2 gak ada kemajuan, hehehe, ndak ding
tapi apakah kita bisa menerima dan menoleransi itu
ada yang bisa menoleransi kesholehan, tapi ada yang bisa menoleransi kemancungan, beda-beda kan?
susahan mana sih cari lelaki sholeh dengan cari lelaki mancung?
*sama susahnya bu*
tapi hidup kan memang tidak selalu sesuai harapan kan?
ideal..aduh siapa yang gak pingin
tapi, kalo gak ketemu?
apa boleh buat..mungkin menyusun prioritas?
nah begitu ketemu yang idaman, dia gak mau, nah lho
di saat begitu, berharap tangan Allah menari indah untuk hidup kita

dan lihat
bahwa tiap pilihan punya konsekuensi
konsekuensi senang, konsekuensi sedih
duh bu, siapa sih yang gak suka konsekuensi horray
tapi lihat, apa yang kita buat dengan konsekuensi negatip
komitmen..kedewasaan...beberapa dari kunci, mungkin ada lagi??


poto : http://www.flickr.com/photos/tinting78/958924846/

Jumat, 27 Maret 2009

caleg perlu psikotes?*ngayal*


saudara-saudara sebangsa dan setanah air
apa yang saya rasakan mendekati pemilu ini
sesungguhnya tidak terlalu peduli
kenapa?
karena saya sulit sekali menemukan keyakinan pada pemilu
plus, saya gak didata
jadi??? keputusan ini biar jadi rahasia saya aja ya

cuma ngeliat banyaknya itu poster yang penting gak penting
kenapa penting : bisa sebagai sarana untuk memperkenalkan
gak penting : pfffuh, kok saya jarang ya liat mereka memperkenalkan diri plus visi dan misinya, jadi kayak poto narsis aja kan?
dan disaat yang sama, saya lagi intens ngasong, jadi pikiraneun
gimana sih proses mereka itu jadi caleg?
wong mau masuk jadi petugas admin yang kerjaannya ngetik2 aja mesti pake psikotes
masak mau masuk jadi wakil rakyat lebih gampang dari sisi filter karakteristik pribadi?

tapi sodara..
politik mungkin memang complicated
apalagi kalo urusannya udah campur sama intensi ekonomi
aiiih...puyeng

nah, trus kalo udah dites tuh
tiba-tiba di poster mereka ada profil psikologi nya..lucu kali ya
*begini caranya, langsung dipecat sama himpsi padahal ndaftar aja belom*
kalo visi dan misi pasti pergi ke samudera dalam aja tuh ya
wong sekarang aja pergi ke laut luas

cuma ketawa2 sendiri aja sambil ngekhayal
ngebayangin rejeki nya psikolog kalo pas musim pemilu bisa banjirrrr
soalnya semua caleg wajib psikotes
trus yang ngasong kayak saya juga pasti gak bisa rebahan lama karena bikin laporan terus
wong caleg nya sebanyak itu
*eheheh..kok ini terakhir kethok kapitalis nya gitu*

pic :http://www.askmee.org/wp-content/uploads/2008/10/psychology.gif

Jumat, 20 Maret 2009

saya merenung

senin ini tepat sebulan
telah sebulan
berkutat dengan rindu
bermandi matahari
berteman angkot
membesarkan betis

hingga di suatu titik
saya sungguh berada di titik kesyukuran yang tertinggi
punya suami hebat, anak cerdas...
berjalan kaki ke pasar hampir setiap hari
membuat kepala saya menemukan ruang jeda untuk merenung

capek? ya
berat? hemm
hingga ada masa saya menyadari mengenai permainan persepsi
saya melihat dunia, seperti saya ingin mempersepsikannya

angkot itu...yang datang setengah jam sekali
belom tentu dapat duduk pula..tapi...
angkot yang memberikan pelajaran berharga
tentang berjuang, tentang bekerja, tentang keramahan
saya sungguh percaya bahwa Allah memberikan saya keberuntungan yang tak ingin saya hitung, karena saking banyaknya
berjalan kaki itu
membuat saya menemukan arti kenyamanan, ketulusan

tiba-tiba saya menemukan Allah yang sungguh menyayangi saya
mulai dari hal sederhana, seperti menemukan angkot 30 di depan kompleks
sampai orang-orang baik hati yang menawarkan tumpangan

tiba-tiba saya menemukan diri saya
yang keras hati melakukan apa yang saya anggap mampu
bukan yang mengkotakan tanggungjawab atas area jender
yang ngotot untuk menyelesaikan tanggungjawab
meskipun artinya saya mesti menempuh jarak tak sedikit

tiba-tiba saya menemukan pola menarik hubungan saya dengan kak saffa
kapan saya harus menarik, kapan saya harus mengulur
tiba-tiba saya menyadari ia begitu mandiri, bangga sekali

ini sudah sebulan
sebentar lagi kan
yang sabar ya...

Minggu, 15 Februari 2009

hitungan mundur...


jadi..
begini...
saya sedang melakukan penghitungan mundur
hingga ke tanggal 23
pfffuuhhh

saya sedang menjauhkan segala macam bawang
mulai bawang merah sampai bawang bombay yang bisa bikin air mata saya keluar

saya sedang menguatkan hati saya
menjauhkan takut dan khawatir
menguatkan diri agar kakak sama kuatnya, atau bahkan lebih

rasanya tidak ingin lepas semenit pun
menikmati saat-saat bersama
hingga jeda itu tiba
dan gak sabar menunggu bertemu kembali

pfffuhh...
boleh gak, gak usah pake revisi?
emang kalau sumpah profesi gak bisa diwakilin ya? :(

pic : mywutevalyfe.blogspot.com

Minggu, 01 Februari 2009

rima saffa

yakin deh, sehari kemaren, saffa byak2an ndak karuan
sampe bersyukur, hari itu ndak masuk sekola, soalnya kesian gurunya, hehe

karena habis nonton unyil, pelajaran penting hari itu adalah:
"hom pim pah..alaihum gambreng"

dan saffa pun, mengikutinya
"hom pim pa, assalamualaikum wa alaikum salam"

hehehehe...

dan berikutnya
"gini lho kak lanjutannya.."
"mbok ijah, pake baju rombeng..."

sekarang kakak
"mbok ijah pake baju....." saya pun berhenti menyanyi

dan siap-siap dengerin kakak melanjutkan lagunya...
"pake baju me..rah..."


lho kok gitu?
tapi setelah dipikir2.. rima nya yang dibikin kakak bener juga
soalnya kan mbok ijah, akhirannya ah..merah juga akhirannya ah
hahahaha
so proud of you kak..
sudah bisa mengenal rima rupanya

Kamis, 29 Januari 2009

salahkan mbak luna?

jo yang baik,
usia saya jauh di bawah anda
jadi, jelas saya tidak pantas menjadi bibi asuh anda

jo yang baik,
saya ini juga bukan kumpeni
yang mbayari 800ribuan untuk tiket anda ke jawa
lalu anda harus membayar dengan bekerja penuh selama setahun

jo yang baik,
kalau anda pikir nomor saya adalah nomor cantik
dan nomor cantik adalah nomor punya orang kaya
sungguh jo, anda salah besar
nomor saya ini dapet dikasih, sumpah
lagian jo, koran taun berapa yang jual nomor saya
tega-teganya itu koran

jo yang baik,
timbangannya anda buang-buang duit untuk beli pulsa
untuk kirim 250 sms perhari ke nomor yang ndak jelas
sebaiknya simpanlah uang itu untuk beli tiket ke jawa
bukan apa-apa jo
mubazir
anda menjadi "seperti" penipu lewat sms
jadi, kesempatan untuk mencapai maksud anda, malah bisa 0%

jo yang baik,
jawa tidak seindah bayangan anda
tak semudah pemikiran anda
banyak hal yang bisa jo lakukan di NAD
ealah jo..jo

jo yang baik,
maaf saya ndak bales sms anda
bukan apa-apa
lagi penghematan :)

jawaban untuk sms : 081990130637
Asllm. Saya Johansyah 30 t d NAD. Jo mau ke Jw tp tiada dana u/ mmbli tiket
Bus (700-1,2)/Pswt(800-?). Jo mau ke Jw u/ m'rubah nsb. Apkh Anda sudi mjd
DONATUR&BIBI ASUH u/ Jo?
Jo hny pny modal tenaga, sedikit otak, dan niat u/ bekerjakeras. Bls budi Jo adalah, JO akan bekerja u/ anda all out tanp hrs Anda gaji u/ 1 th. Wssllm

yakin, saya pikir ini adalah sms iklan tentang biro jodoh, secara dia kirim nama dan umur nya. baru ngeh setelah beberapa kali baca. trus si ayah malah bilang
ibu pernah ikut apaan sih, ato sms apaan, sering banget dapet begituan...
sumpah yah, belum pernah sms premium, apalagi yang melibatkan pornografi dan porno aksi, makanya no ini sering banget dapet keanehan
ya ya ya..saya juga heran, malah udah bertahun-tahun ini, no saya seringkali ditelpon dari pihak bank (kayaknya mau nagih gitu ya..) cari yang namanya nurul. malah dulu, ada yang sering telpon, tanya nurul, malah ngajak kenalan....hiiiiiiiiiii........

habis itu, si bang jo, itu malah sms lagi

ibu mungkin tidak kenal saya, saya pun demikian. saya telah melakukan ini 9 hari, 250 sms/hari. no anda saya dapat dari nomor cantik di koran, dimulai dari 081814.....

ealah bang jo, kalau itu koran sumatra, koran NAD tuh, mana ada nomor saya di jual disana....lagian itu koran udah selama apa ya???


jadi, masak ini salah mbak luna maya yang ngasih tarif sms murah sesama XL?

Minggu, 18 Januari 2009

bubok ya nak?


saya sedang suka sekali menulis tentang gadis ini
dan kali ini cuma tentang buboknya


sehari lalu, saya baru saja mudik ke rumah ibu di klaten
seperti biasa, saya memilih perjalanan malam, jadi kakak lebih tenang
ternyata sodara-sodara...no..no..no
dia asik bermain dengan kata, menunjuk, menyanyi
"bubok ya nak?"
"ndak"
"udah ngantuk cantik?"
"belum"
tak lama dari nyanyiannya yang terakhir
saya tengok...dia sudah merem..bener2 merem
ndak ada aktifitas menjelang tidur...nyanyi..tidur...secepat itu..semengagetkan itu
dan sampe rumah eyang, dia bangun, dan baru tidur lagi jam 12 malam

beberapa minggu lalu, saya mengajaknya ke kampus
matanya udah kiyer2 gak keruan
sampai di lampu merah..aktifitas rutin kami adalah berhitung
melihat matanya udah kiyer2
"kak, bubok di bantal ya?"
"ndak..."
satu tengokan kembali, dia sudah merem dalam posisi duduk, menangguk-angguk kaget, lalu merem lagi saat ayahnya mulai memajukan mobil
jadinya, saya malah durhaka, nge-syut itu anak--tidak ngantuk tapi bubok--sambil tertawa-tawa geli dengan ayah

nah, ini yang dahsyat
seminggu lalu saat menjemput kakak
tiba2 bu gurunya cerita sambil tertawa2
tebak apa yang terjadi???
kakak buang air besar di WC sampai tertidur!!!
kok bisa???

gadis itu suka sekali menahan kantuknya sampai batas tak tertahan
sampai di satu titik, tidur pada posisi dan tempat tak semestinya
saya aja bingung

tapi ternyata ibu saya tidak bingung
begitu saya cerita kepada beliau
"ya itu..fie itu dulu kayak gitu, persis banget, gak ada yang dibuang"
trus begitu saya cerita sama ayahnya
"udah lah bu, terima aja karmanya..tapi kok ngajak2 ayah??"

*saya milih garuk-garuk kepala aja deh*

Senin, 12 Januari 2009

saffa dan angka

perkembangan saffa bagi saya seperti keajaiban yang tidak pernah berhenti
terus menari...gerakannya mengagetkan, mengagumkan
seperti konsep angka yang sudah saya kenalkan padanya, walaupun tidak secara intensif
pada suatu hari, saya terkaget2, karena dia sudah bisa menyebutkan angka tanpa dituntun
*kemana aja ya saya selama ini???*


baiklah, sodara-sodara...pelajaran berikutnya adalah mengenalkan konsep yang lebih riil tentang angka : menghitung!!
mulailah saya menunjuk brosur makro yang baru saja sampai
"bu, itu TV...sama.."
"iya, sama ya kayak punya kakak...coba dihitung.."
"1..2...3...4...5...6"
"jadi ada berapa kak?"
"2..."
????


obrolan berikutnya
"bu, itu ikan..."
"ya..banyak ya ikannya..coba dihitung.."
"1..2...3...4.."
"jadi berapa ikannya?"
"2..."
????


pic dari sini : http://wb3.indo-work.com/pdimage/71/788071_keretaangkatarik.jpg

Kamis, 08 Januari 2009

psikologi untuk anda

duluuuuu sampe sekarang...kalimat ini yang gak pernah lepas dari kepala saya
saya berpikir..apa memang benar
saya mengkonfirmasi..iiih ternyata memang benar
saya meyakini...kok benar ya
meskipun...ini bukan kesimpulan yang bisa digeneralisasi
terjadi tergantung orang dan situasi

seperti saat ini, saat saya memunguti harga diri saya
saya berpikir apa yang salah pada diri saya
bukankah saya tahu betul bahwa gaya orang itu seperti itu
tidak hanya pada saya
kenapa itu harus menyakiti hati saya
hingga di satu titik mengganggu harga diri saya

seperti suatu saat
saat saya kesal pada saffa
padahal saya tahu betul prinsip perkembangan psikologi anak

seperti pada suatu ketika
saat saya ngambek sama ayah
padahal saya tahu betul prinsip konseling keluarga dan perkawinan

seperti pada suatu saat, saya bertemu psikolog pendidikan yang menjatuhkan motivasi saya
seperti pada suatu kali, saya bertemu psikolog klinis yang mengkritik teman saya di depan banyak orang

saya, mereka...manusia biasa
pada suatu saat...pada suatu ketika
pada kondisi tertentu

lalu, kenapa saya masih mencecerkan harga diri yang tersisa
bukankah saya tahu betul konsep motivasi
bukankah saya diajari konsep harga diri
saya mengendapkan semuanya
konsep itu menjadi begitu kabur kadangkala
dan yang nyata lebih menyentuh, konsep itu ideal, dan kenyataan yang dihadapi kali ini menyakitkan
yang saya tahu...senyum dan ceria saffa melumerkan semuanya
dan itu yang nyata...

asal saya jangan lupa revisi saja :)