Minggu, 04 Oktober 2009

pagi


emak, kakak mau permen.."
"iya nak, besok pagi ya"
"kapan itu pagi mak"
"saat matahari datang nak"

"mak, ini sudah pagi, matahari itu sudah datang"
"sudah nak, terdengarkah bunyi loncengnya, tanda kaki emak harus bertemu embun"
"mak, apa itu embun?"
"hanya ada di pagi, kaki emak sangat suka, meskipun tidak dengan roda alat kerja emak, bikin susah..warnanya bening..seperti mata kakak..kakak cantik sekali"

"mak, apa pagi ini matahari tidak datang?"
"tidak nak, matahari hanya sedang bersembunyi di balik awan"
"lalu, embun kemana mak?"
"mgkn semakin banyak di luar, semakin bening seperti jernih matamu"

dan di tanah merah basah
"bapak, kakak mau bertanya tentang matahari boleh?"
"iya nak?"
"apa yang terjadi kalau matahari tidak datang"
"kiamat, nak"
"apa itu kiamat bapak?"
"akhir dunia"
"embun masih ada saat itu bapak?
"emm..mgkn tidak, nak"

"bapak, emak itu seperti matahari"
"oh ya?"
"ya.."
"tapi mgkn besok pagi dan selanjutnya, emak tidak akan pulang.."
"berarti kiamat bapak?"

kadang saya lupa sudah menjadi orangtua, seringkali bersikap hanya sebagai KAKAK (thanks for remind me, ayah)
teringat sebuah tulisan--yang saya juga lupa--..mgkn kita tidak pernah sadar, bagi anak, orangtua adalah seluruh dunianya..

Tidak ada komentar: