Rabu, 22 Oktober 2008

apa yang mengkhawatirkan dari krisis ini?

awalnya, saya sama sekali ndak peduli dengan krisis amerika yang ini, yang itu, yang katanya begini, yang katanya begitu..
sampai krisis itu nyampe di indonesia, negara saya tercinta, tumpah darah saya, suami saya, anak saya, ibu saya, abah saya, keluarga saya, bande, bunde..
sesuatu yang tadinya tidak dikhawatirkan, menjadi kenyataan sebelum sempat berpikir

nah, baru pagi ini, saya sempat berpikir, apa yang mengkhawatirkan dari situasi ini:
1. naiknya BI Rate
secara saya telah melakukan ijab kabul untuk pertalian beberapa tahun ke depan dengan seorang bang, sebuah bank maksudnya, menjalin hubungan yang bagi saya konflik avoid-avoid, tapi perlu, maka, saya sungguh ketar ketir dengan kenaikan bunga. dan sungguh ini menjadi kenyataan sebelum sempet saya khawatirkan...bunga oh bunga
2. naiknya harga sate, soto, lothek, telor ayam, ayam goreng
apapun yang saya sebutkan, itu membuktikan bahwa saya bukan ibu yang pandai memasak, belum punya waktu cukup memasak*yang ini sungguh2 alasan!!*, dan menasihatkan untuk jajan saja untuk menghindari sakit perut dan lidah kelu dari hasil mencoba masakan saya...
3. ini yang dikhawatirkan ayah : pedagang pukis dan sate ayam di pasar rejodani..kalo bahasa keren ayah yang mencoba menggeneralisasi : sektor real
kebayang gak, biasanya konsumen mereka itu sampe antre, berderet2*jangan dimbayangin berlebihan*, tadi pagi sepi..pi..apa ini efek krisis juga kah?

ini membuat saya ingat apa yang dikatakan ibu saya...
"memang mendingan jaman pak harto dulu, semua murah..."
ah..saya rindu semua murah
saya rindu semua orang bisa beli tempe, beli sate, beli pukis
meskipun saya tidak rindu pak harto

Tidak ada komentar: