Minggu, 20 Juli 2008

urusan kamu ya punya kamu...

Lama betul saya tidak menulis
kepala saya sebetulnya sudah mau meledak karena jenuh dengan analisis ini itu yang tidak kunjung selesai…
tapi semua butuh pengorbanan kan?
apalagi sekarang gak bisa konek sapenake dewek sama internet
jadilah begini nasibnya

di rumah saya ini ada dua gadis, asisten rumah tangga…gadis yang sungguh2 sedang beranjak dewasa, mencari identitas dan pengakuan..hingga di satu titik saya merasa mereka bablas *kenapa jadi ini bahasannya?*

omong punya omong..kemarin kami membahas masalah gossip
terungkap dengan jelas..lugas..
diawali dengan saling permintaan maaf, dan diakhiri dengan bahasan yang sifatnya filosofis etis netral (=tidak melibatkan nama siapapun!!).

Lha saya tanya “apa enaknya ngomongin orang?”
jawab gadis itu “enak banget teh, yang tadinya pendek jadi panjang...”
balik lagi “lha padahal kamu yo gak ada urusannya tho?”
“ya iya sih..tapi enak aja gitu”
kesimpulan : ngomongin orang itu kayak refreshing dari segala urusan pribadi. lha kita gak mikirin jalan keluar dari masalah atau urusan orang itu kan? makanya diomongin panjang lebar dikali tinggi juga gak akan bikin pusing kepala. yang bikin pusing kepala ya justru urusan pribadi kita sendiri

Lha saya bilang “yo wis, namanya juga orang hidup, sosialisasi sama orang”
gadis itu menjawab “iya teh, yang baik aja diomongin apalagi yang gak baik”
lha trus saya tanya “berarti mending kita bikin prilaku jelek aja ya biar gak rugi diomongin orang juga?”
kesimpulan: coba liat kalimat terakhir saya. kesimpulan picik kan?
jangan berhenti sampe situ...
dengar seseorang bilang setelah kalimat itu
“ya ndak dong, yang penting perilaku kita aja dijaga. urusan orang mau bilangin apa ya terserah. kayak kamu gadis (sambil menunjuk ke gadis satunya...), kalau kamu gak mau diomongin pulang malem, pacaran terus tiap malem sama orang2 dan orangtua kamu denger, ya berarti jangan begitu dong. tapi ya jangan marah kalau kamu udah berperilaku begitu, trus diomongin orang, lha itu kan emang kenyataannya, kamu susah protes”
gadis itu manggut-manggut aja

lha saya nyahut “apa orang yang ngomongin itu lebih baik daripada yang diomongin?”
saya teringat gadis itu pernah bercerita tentang seseorang yang sedang ngurusin orang lain dan sama sekali tidak ada pengaruh pada urusannya
“tahu gak, si ibu itu tuh, suka ngomongin orang lho, gak kayak suaminya yang kalem..”
Punten pisan bu..apa bedanya ibu dengan ibu yang diomongin itu????
ups..saya mulai ikut2an kan?
jangan pernah ngerasain enaknya, takut ketagihan

Tidak ada komentar: