Selasa, 01 Juli 2008

saya di jogja lagi

setelah mempertimbangkan satu dan lain hal, maka sampailah saya disini
dengan penuh deg-deg an, ambil resiko dan dengan doa dan kemauan

senang melihat kak saffa ketemu lagi dengan ayahnya
semua harus dengan ayah
hari pertama saat bertemu
makan, harus disuapi dari tangan ayah
gendong, mau sama ayah
kursi dikasihin ke ayah
semua ayah..ayah..ayah..
rasanya semua rindu tumpah
rindu saya, rindu saffa, rindu ayah
bukankah ini keindahan dari sebuah keluarga?
kebersamaan...anugerah yang kadangkala luput dari kesyukuran

bukankah saya termasuk salah satu perempuan beruntung
di tengah keterbatasan kami, ada saat gaji tinggal seuprut, karena digunakan ini itu, saya dan suami malah tertawa, menertawakan apa entah..tapi itu sungguh tertawa bahagia
di tengah kebutuhan hidup, suami begitu legowo memberikan kesempatan saya sekolah walaupun harus banting tulang, peras keringat
di tengah kesibukan kami, saffa menjadi penghibur gratis, memberikan senyum dan ucapan syukur atas setiap langkah dalam perkembangannya
bukankah saya termasuk perempuan yang harus mengucapkan syukur di setiap tarikan garis bibir senyum saya, bahkan di setiap nafas yang saya ambil dan kembali hembuskan
karena saya percaya, keberuntungan ini adalah cinta yang tidak semua orang kadangkala bisa merasakan secara implisit

saya kembali di jogja
tempat pulang juga
merasakan bahwa begitu banyak kesyukuran yang harus saya ucapkan dan lakukan

Tidak ada komentar: