Rabu, 02 Juli 2008

berbicara tentang pekerjaan untuk perempuan

dua hari lalu saya ditanya
"dimana kamu akan bekerja setelah lulus nanti?"
saya menjawab "ada satu perusahaan yang sudah menawari saya pekerjaan setelah saya lulus nanti, tapi sebagai perempuan dengan double role, sebagai ibu juga, saya harus rethinking lagi. yang jelas saya akan tetap ada di area publik, pada pekerjaan-pekerjaan dengan flexible work hours namun saya tetap bisa improve dan sharing pengetahuan dan skill saya"

sehari lalu
saya dan seorang sahabat perempuan kembali berbincang mengenai pekerjaan
pasal nya dia yang telah menikah, mendapat pekerjaan di sebuah BUMN
hingga di akhir, suatu saat kami memutuskan untuk berafiliasi menjadi ratu di usaha kami sendiri
namun kami kembali mempertimbangkan karakteristik personal kami yg begitu semangatnya untuk sampai di titik tertentu. namun ketika sampai, kami kembali mempertimbangkan titik lain yg lbh tinggi dan terlalu menarik untuk dilewatkan
ah, kalau begitu terus, kapan ngurusin keluarganya???
balik lagi, ternyata pertimbangan bekerja sendiri juga tidak menjadi pilihan yang baik kalau tidak dibarengi kontrol diri yang bagus
dan saya pikir Allah telah begitu adil memberikan sesuatu tepat pada waktu nya dan tempatnya
pernah saya nyeletuk ke ibu saya
"bu, kalau fie gak dikasih jodoh cpet, keburu ngerasain berkarir, fie khawatir malah lama nikahnya, keasyikan kerja, ngejar karir, ntar ibu malah bingung juga..."
gitu juga dengan teman saya itu
saya kembali berpikir kalau Allah gak kasih saffa cepet-cepet dalam kehidupan saya, mungkin hidup saya dan suami sudah terpisah jarak saat ini, lha saya pasti kekeuh cari kerjaan asik di luar kota
maka Allah begitu sangat tahunya bahwa kontrol diri saya begitu rendahnya dalam memenuhi harapan, sifat dan ambisi saya itu, maka diberikanNya ayah dan saffa dalam hidup saya sebagai penyeimbang dan pengontrol

nah, untuk perempuan-perempuan yang memutuskan memiliki peran ganda, serius ini bukanlah hal mudah
saya pribadi merasa mengorbankan masa depan anak sama sekali gak worthed dengan karir yang mungkin akan saya dapat dengan merelakan perhatian saya tersita untuk pekerjaan dan sisanya untuk anak
saya sendiri gak siap menemukan saffa sudah tidur saat pulang kantor,menemani kelelapan tidurnya dengan pekerjaan yang saya bawa ke rumah, dan meninggalkannya saat masih tidur kala saya berangkat ke kantor
maka perlu mendefinisikan kembali orientasi hidup, cara mencapainya, dan mengenal kembali diri anda
lalu memutuskan bagaimana anda mengatur semua itu dan mengontrol diri anda

Tidak ada komentar: