Senin, 01 September 2008

saya dan saffa, berdua saja

senang betul saya ketemu lagi dengan internet dengan mudah nya setelah berpisah sekian lama, sehingga merasa sungguh2 out of date banget, hehe
saya sampe punya simpenan postingan, tapi yang ini bukan simpenan

tiga hari sudah saya dan suami memegang saffa berdua tanpa dibantu pengasuh
apa sebab? kami memutuskan mandiri, trauma, juga kami pikir saffa sudah cukup gede untuk bisa dimasukan ke "lembaga bermain" yang lebih aman dan edukatif timbangannya saya tinggal di rumah berdua sajah bersama pengasuh
maka, apa yang terjadi, pontang panting lah kami berdua dibuat saffa, terutama selama beberapa hari ini sebelum dimasukan ke lembaga tersebut, yang masih liburan awal puasa

saffa tipikal anak yang sangat aktif, rasa ingin tahunya besar, dan lincah
maka, jangan harapkan dia berhenti sebentar saja, okelah kalo sebentar saja dia bisa berhenti, tapi kalau lebih dikit aja dari sebentar, bisa sutris dia

ketika kembali ke jogja tiga hari lalu, nekat betul saya membawanya tanpa suami (suami saya ndak njemput)
maka, terjadilah berbagai insiden
yang berakhir dengan kepala keliyengan, dan tangan kanan saya yang pegel2 sampe sekarang aja belom sembuh, heayalah nak..nak..
apa sebab, saffa gak tahan antrian untuk check in, maklum sabtu, kalo dilepas, pasti anak semata wayang ini bisa hilang dong, maka digendonglah, apa yang terjadi, ya begitulah, nggelusur minta turun
pas di pesawat,dan kebosanannya pun mulai timbul, dimulai dengan gerakan tangan terarah
yup, melepas stiker bangku depan kami "ka...ka..."maksudnya dia minta dibantu untuk membuka
"huaaa..kak jangan, dimarahin tante pramugari itu loh ntar"
berikutnya tiba2 "yun..yun.."
saffa minta turun dari ketinggian segitu kilo meter, huaaaa. itu tandanya kebosanan sampai pada titik puncaknya
"duh nak, ini bukan bis, jadi kak gak bisa minta turun sembarangan"

Tidak ada komentar: