Senin, 02 Juni 2008

men sana in corpore sano (bener gak tulisan'e?)

dua hari belakangan ini kondisi kesehatan keluarga kami tak beres sangat
saffa yang tiga hari lalu makan es krim tanpa sepengetahuan saya mendadak sariawan, badannya panas, plus sedikit diare ringan
ayah sudah 4 hari menderita nyeri otot tak jelas ujung pangkal, hingga mual yang jelas ujung pangkal

saya ingat betul ketika akan menghadapi ujian komprehensif, seperti biasa, saya muaaaal (ini adalah reaksi stress saya). lalu ayah berkata : "yaa diusahain jgn tertekan gitu dong bum, berpikir positif" begitu tips ayah pada saya
maka empat hari terakhir ini adalah pembuktian dari kata mutiara "memang psikologi untuk anda, bukan untuk saya" kalau kata mutiara ini tidak tepat untuk ayah yang orang elektro, maka mungkin yang berikut ini lebih tepat "berbicara itu lebih mudah daripada melakukan"

tanggal 30-31 Mei adalah saat mendebarkan dan menentukan dalam sejarah akademis ayah. bagaimana tidak? itu adalah ujian IELT untuk memperbaiki nilainya yang lalu untuk bisa tembus lanjut kul. sampai sebegitu menekan perasaannya, maka mulailah ayah sakit otot. dan dalam dua hari itu, perutnya mual, serasa ingin muntah, dan berlangsung hingga hari ini!! mari kita hitung: 30-31-1-2 ...4 hari. lebih fantastis dari stres saya. pasalnya mungkin karena nilai IELT nya gak bisa diketahui langsung, beda dengan saya yang bisa tahu langsung hasil ujian komprehensif saya
maka, begitu menyadari hal ini, saya pun tersenyum simpul,sedikit manis, sedikit asam..mengingat pesan dan kesannya saat saya mual dulu.
maka bergumamlah ayah "ayah ini sakit jiwa dan raga"
maka, saya menyimpulkan dengan semena-mena : memang terbalik pepatah yang selama ini beredar itu "men sana in corpore sano" lha dia bilang di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. dalam kasus ini, maka pepatah itu menjadi "men sano in corpore sana" di dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat..
ah lagi-lagi, seberapa mapan pun pepatah itu, coba pikirkan kembali...

Tidak ada komentar: