
Melangkah hanya sekedar pembahasan hal sederhana mengenai hal sederhana yang mungkin dimiliki semua orang. Melangkah memaknai hidup dengan semangat, tanpa keterpaksaan, namun dengan pasrah penuh. Cerita tentang belajar melangkah, lihai melangkah, atau melangkah tahap advance (berlari?) mungkin tak selalu indah, namun memaknai langkah berikutnya..
Rabu, 27 Mei 2009
insting, kesadaran akan diri, apapun namanya..
dan malam ini karena saya kangen..kangen sekali dengan percikan air wudlu nya
kangen sekali dengan pelukannya
kangen sekali dengan genggam tangannya
saya kangen berjalan di sampingnya, bertanya banyak hal
dan saya kangen sekali mengkritik baju yang mau dipakainya ke kondangan
saya kangen ABAH
sore ini, saya baru saja ngobrol dgn teman smu saya
kok ya nyampe ke obrolan ttg ortu
sampe mau tidur tadi saya jadi kepikiran jawaban ujian filsafat manusia yang saya berikan di semester satu dulu
sedikit lupa ttg pertanyaannya
tapi intinya ttg kapan menemukan kesadaran diri
apa nama keren filsafatnya ya...
entah sejak kapan
yang pasti, sejak saya mulai berani ke KM sendiri
saya kok sadar betul sejak kecil bahwa saya dilahirkan dari ortu yang sudah sepuh
saya selalu terbayang cerita ttg orang yang meninggal saat tidur
dan sejak itu saya kok selalu berpikir bahwa ortu saya akan wafat saat tidur
kalau malam mau ke KM, saya selalu melewati kamar ortu untuk jalan pintas ke KM
saya pasti berhenti beberapa saat untuk memastikan bahwa dada mereka masih bergerak
sesekali, ketika indra saya tak menemukan indikasi gerakan itu
saya pasti akan memanggil mereka
dan dengan jawaban bodoh begitu mereka menyahut "Ufi mau ke KM dulu ya..."
ke KM aja mesti lapor..meskipun sesungguhnya itu bukan laporan, tapi justru saya yang inspeksi
dan itu berlangsung tidak hanya malam, siang pun begitu
hingga pada hari sabtu itu,
mau tidur siang lewat kamar abah..seperti biasa inspeksi
saya menemukan abah tidur dengan cara yang tidak biasa
saya dekati..saya panggil
badan saya mulai dingin mendapati perasaan saya tidak pada tempat yang nyaman
sama sekali tidak nyaman, saya takut mendapati perasaan saya menemukan kenyataannya
dan memang perasaan saya selama ini menemukan kenyataannya
apapun namanya
insting..kesadaran diri..tapi di saat itu saya telah menemukannya
rasa yang telah tersimpan lama
menjadi rutinitas tidak sadar..telah menemukan titiknya
karena itu adalah saat terakhir saya bisa inspeksi tidur abah
dan sekarang
saya hanya kangen dia
berharap malam ini, jauh dari tempat tidurnya
saya bisa memimpikan dia
kangen sekali...
Senin, 18 Mei 2009
maka, pakailah lipstik itu!!!

Karena urusan tips mengenai lipstik dan pensil alis itu belum dilaksanakan dengan baik, maka banyak insiden lain yang terkait dengan urusan status saya selain yang ini
Maka, baca beberapa saran aneh berikut ini
Pertama,
Kalo ke apotek, pastikan bahwa anda telah bersikap sebagai pasien cerdas dan perhatian terhadap obat anak anda, jangan sok tahu dan malas tanya
Yang terjadi adalah : “obat untuk adiknya ya mbak?”
Dan setelah dijawab “bukan, untuk anak saya..” maka si apoteker menutup mulut dengan tangan serupa orang kaget dan meminta maaf
Maka, sikap apapun yang ditunjukan oleh ibu atau serupa ibu di apotek akan menentukan bagaimana orang memandang status anda. Lebih fatal kalo sikap anda yang salah akan membuat orang lain malu
Kedua,
Kalo di bandara, bersikaplah selayaknya ibu yang cerewet menjaga anaknya yang gak mau diem, bukan malah ikut gak mau diem dan ngajak anaknya main. Akibatnya, mungkin akan ada seorang ibu tua yang bertanya pada anda
“berdua aja ya dik, sama adeknya?”
Jangan malah kesenengan, cepatlah diralat “berdua sama anak saya”
Ibu itu memandang serupa aneh, sambil ngeloyor pergi
Sikap salah di bandara mungkin akan membuat status anda malah lebih buruk, karena masih bagus kalo dikirain kakaknya, kalo dikira penculik…hiyyya
Jadi, begini kesimpulan saya mengenai hubungan saya, ayah dan kak saffa
Ayah adalah kakak pertama
Saya adalah kakak kedua
Kak saffa adalah adik bungsu kami
Anggaplah ini posting narsis mengenai saya yang merasa sok muda
Tapi sesungguhnya, di balik itu, kekhawatiran besar bahwa saya sulit bertumbuh dewasa
Lebih dari itu, saya kok jadi ngebayangin ada di posisi orang salah persepsi itu
Pasti selain mikirin rasa malu karena salah nebak, dia pasti ngerasa kesian sama saya karena saya korban nikah dini
Padahal…
Haqul yakin, umur saya pas nikah dulu cukup secukup-cukupnya
Jadi…
Apa perlu ya tips lipstik itu dijalanin??
Hemmmm…..
pic from : www.getentrepreneurial.com/.../red-lipstick.jpg
pulang....
jadi..
saya adalah tipikal susah tidur..hobi tidur malaaaaam sekali
kalo tidur sore terpaksa karena belom ngantuk..yang ada guling2 karena pikiran saya jadi penuh
maka, saya suka simpen beberapa tulisan dalam bentuk draft
dua tulisan terakhir ini iseng2 saya pas mudik pamit
Pulang bagi saya bukan sekedar kewajiban, tapi kesenangan
Pulang bagi saya adalah melepaskan rutinitas
Bergabung dengan rutinitas, aturan dan pola yang berbeda dari keseharian saya
Pulang adalah menemukan bentukan diri
Menemukan akar bahkan mungkin menjadi paham dengan jenis pupuk yang dulu ditaburkan oleh asal kita sehingga menjadi seperti saat ini
Pulang adalah memandang asal dengan sudut yang berbeda
Pulang adalah persoalan melihat, mendengar dan meresapi
Saya ini bungsu dari 6 bersaudara
Yang tadinya tidak diikhlaskan untuk jauhan dari akar
Jadilah saya adalah pecandu pulang
Selama kuliah S1 dulu, kekerapan saya pulang bias 1-2 bulan sekali
Bahkan kalau ada libur jumat-sabtu-minggu nekat betul saya pulang
Meskipun artinya, lama perjalanan saya lebih banyak daripada waktu saya di rumah
Tapi pulang bagi saya adalah obat
Terutama menemani ibu yang sudah ditinggal abah sejak awal saya kuliah dulu
Dan pulang itu tetap nikmat, meskipun begitu sampai jogja subuh jam 6, jam 7 saya sudah harus siap untuk berangkat kuliah menikmati jadwal senin yang padat
Sebelum punya kak saffa, saya bisa menikmati pulang 3-4 bulan sekali
Kalo sekarang sih setahun paling cuma dua kali
Tapi tetap nikmat, sangat nikmat
Tadi siang naik becak, saya menikmati betul memandangi SD saya dulu
Dan saya betul2 kucek2 mata, karena yang jualan mainan di depan masih ibu galak yang sama ketika saya masuk kelas 1 SD dulu
Meskipun rasanya naik becak sudah tidak senikmat dulu, karena
Melewati jalan-jalan di
Melewati trotoar dimana dulu saya terjerembab hingga meninggalkan bekas di dagu saya sampai saat ini
Menikmati perjalanan ke royal dengan membayangkan konyolnya pakaian yang saya pakai ketika remaja dulu masih mencari identitas diri
Menikmati mengobrol dengan ibu-ibu di angkot yang terkadang ujungnya malah kenal dengan ortu saya
Atau sekedar menikmati pulang ke bahasa ibu saya, JASENG kata mereka, jawa serang
Pulang itu dahsyat
Bisa membuat tersenyum bahkan menangis
Pulang itu mengagumkan
Karena nggak nyangka anak yang dulu kecil kok sekarang udah guede banget
Pulang itu kejutan
Karena ternyata saya mungkin menjadi bagian dari orang yang sudah tergolong tua dan konvensional, jadi gumun melihat
Sementara saya “merasa” masih seperti yang dulu
Saya sendiri tidak tahu, mereka juga jangan2 gumun melihat saya, yang out of date, hehehe
Pulang adalah menemui ibu
Menemui keluarga
Menemui masa lalu, masa kini dan masa depan
Menemui sahabat
Menemui kesempurnaan hidup
Di samping berbagai kekurangan pula
Pulang adalah mengagetkan orang
Karena saya ternyata sudah beranak pinak
Karena sekarang saya kurus
(tapi kok tetep cantik???hakhakhak)
Dan menyadarkan orang
Bahwa anak abah dan ibu itu enam, bukan
(kok banyak yang gak kenal dengan saya ya? Hihihihi)
Pulang adalah cerita
Banyak cerita
Kaya cerita
Menyusuri cerita
Membuat deskripsi
Kesimpulan
Saya suka pulang…
pic :bp2.blogger.com/.../bWthJuZ9IBs/s400/home.jpg